Mohon tunggu...
Illa Roshilawatie
Illa Roshilawatie Mohon Tunggu... Guru - Semangat!

Seorang Guru Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Daerah atau Bahasa Indonesia?

11 Juli 2021   14:06 Diperbarui: 16 Juli 2021   14:02 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Mana yang lebih dulu diutamakan? Bahasa daerah atau bahasa Indonesia?

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Hal tersebut telah diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009 Pasal 29, tepatnya pada ayat 1. Bunyi ayat 1 dari pasal tersebut, yaitu “Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional”. Namun, sudahkah bahasa Indonesia digunakan secara menyeluruh dalam dunia pendidikan?

Jika banyak artikel mengungkapkan ada beberapa golongan masyarakat yang malu menggunakan bahasa Indonesia karena lebih menyukai bahasa asing, pada pembahasan ini, justru bukan tentang bahasa Indonesia yang kalah pamor dengan bahasa Asing, namun tentang bagaimana eksistensi bahasa Indonesia di kalangan kalangan siswa sekolah dasar dan menengah di daerah.

Siswa sekolah dasar dan menengah yang berada di daerah cenderung malu menggunakan bahasa Indonesia di sekolah. Bahasa yang mereka gunakan untuk berkomunikasi di dalam atau di luar kelas, baik itu dengan teman sebaya atau dengan gurunya adalah bahasa daerah.

Hal tersebut tentunya terjadi karena berbagai faktor penyebab. Faktor penyebab ini ditemukan di sekolah tempat penulis mengajar. Adapun faktor penyebab yang pertama, siswa belum lancar menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan dalam keseharian siswa adalah bahasa ibu atau bahasa daerah, siswa akan merasa canggung ketika berbicara menggunakan bahasa Indonesia karena tidak terbiasa. Faktor yang kedua, siswa malu dengan teman-temannya. Ketika salah seorang siswa berbicara dengan siswa lainnya menggunakan bahasa Indonesia, ia akan dianggap “gaya-gayaan” oleh siswa lain, sehingga dari pada malu, maka lebih baik mengikuti siswa lainnya.

Siapa yang harus membiasakan siswa menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi di sekolah? Tentu saja, guru harus memiliki peran aktif untuk membiasakan siswa berbahasa Indonesia. Namun, terkadang guru pun malah mengikuti arus siswa, menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi di sekolah. Hal tersebut tentunya harus diminimalkan. Apa lagi jika bahasa daerah tersebut digunakan saat pembelajaran di dalam kelas.

Lalu, apakah siswa tidak boleh menggunakan bahasa daerah? Tentu saja boleh. Karena eksistensi bahasa daerah juga harus dijaga dan dilestarikan, jangan sampai malah tergeser oleh bahasa asing. Namun, bahasa daerah digunakan untuk berkomunikasi di luar sekolah. Dalam dunia pendidikan, tentu saja harus menggunakan bahasa nasional, seperti yang tertuang dalam undang-undang.

Jadi, mana yang lebih penting, bahasa daerah atau bahasa Indonesia? Bahasa daerah, bahasa Indonesia, maupun bahasa Asing memiliki tempatnya tersendiri. Mari lestarikan bahasa daerah, utamakan bahasa Indonesia, kuasai bahasa asing.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun