Kampus sudah tidak lagi menjadi tempat yang aman bagi mahasiswa/i.
Hal ini diungkapkan oleh mahasiswi, LF (Inisial) yang tidak ingin diungkap identitasnya, yang merupakan korban pelecehan seksual di salah satu universitas ternama di Kalimantan. Dalam privat wawancara singkat melalui zoom video conference. Rabu (30/3/22)
"Lingkungan kampus yang harusnya menjadi tempat yang aman bagi mahasiswa/i sekarang sudah tidak lagi aman, banyak sekali oknum kotor yang memiliki nafsu bejat baik itu sesama mahasiswa ataupun antara tenaga pendidik (dosen pengajar) terhadap mahasiswa". Ungkap LF
LF berharap agar adanya organsisasi khusus untuk menangani kasus pelecehan seksual dikampus, karena kebanyakan korban tidak berani melapor dan tidak tau harus melapor kemana.
''menjamurnya pelecehan seksual dikampus sendiri, bisa saja salah satunya disebabkan tidak adanya organisasi atau badan khusus yang betul betul bisa melindungi mahasiswa yang melapor, sehingga pelaku selalu merasa aman dan korban pun tidak bisa berbuat banyak selain pasrah'' ungkapnya
LF dengan spesisifik menceritakan kejadian yang dialami dengan sangat jelas, bagaimana kejadian pelecehan yang dialami baru-baru ini.
''benar, saya juga pernah menjadi korban. Kejadian ini saya alami saat seminar proposal saya pada bulan februari di salah satu ruang seminar di kampus. Hari itu saya dijadwalkan melakukan presentasi pengajuan saya yang harusnya di uji oleh dua orang dosen, tapi saat sampai diruangan dosen penguji saya menyuruh dosen satunya untuk meninggalkan ruangan dan membiarkan dia menguji saya sendirian. Selesai presentasi saya duduk dan mendengarkan komentar dan arahan dosen penguji, tetapi semakin lama setiap perkataannya semakin vulgar dan membuat saya kurang nyaman, sampai Ketika dia memegang tangan saya dan mencoba merayu. Disitu saya bingung harus melakukan apa selain pasrah dipegang pegang, karena jika saya berontak bisa berpengaruh pada hasil seminar saya, dan posisinya saya tidak ada saksi dan bukti yang kuat untuk melapor'' ungkapnya
Dengan kejadian yang terjadi pada LF, ia ingin sekali agar seluruh kampus di Indonesia disedikan badan khusus yang menangani dan menindaklanjuti laporan adanya pelecehan seksual diarea kampus.
''Dengan kejadian yang sudah terjadi pada saya, saya turut merasakan bagaimana ketakutan korban untuk melapor karena kurangnya bukti dan saksi, bahkan takut dihakimi oleh masyarakat, karena untuk melapor adalah hal yang sulit bagi korban, jadi jangan mudah menghakimi orang. Oleh karena itu saya harap ada badan khusus yang menangani kasus pelecehan seksual di lingkungan kampus, dan menjaga privasi korban dan membantu rehabilitasi trauma yang dialami korban'' Harapan LF
Selain itu, LF juga memberi pesan pada korban lain yang pernah mengalami pelecehan, agar jika kejadian yang terjadi benar benar keterlaluan, segera cerita ke orang terdekat dan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H