Pemerintah Aceh didalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah bersepakat untuk memberlakukannya Jam Malam bagi seluruh wilayah di Aceh,Â
Mulai tanggal 29 Maret hingga 29 Mei 2020, Tujuannya adalah menutup akses penyebaran Virus Corona di malam hari, oleh karena itu masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas diluar rumah dan menutup pengelolaan usaha di malam hari seperti warung kopi, cafe, tempat hiburan dan rekreasi, dan berbagai usaha lainnya. Dalam proses penerapannya akan dibantu oleh aparat keamanan serta aparat gampong setempat.
Pemerintah dalam hal ini telah mengambil sikap sigap agar tidak berjatuhannya banyak korban kedepan, walaupun memang ada kalangan-kalangan yang meminta Aceh untuk segera lockdown.Â
Tetapi menurut saya kebijakan diberlakukannya Jam Malam hari ini saja sudah sangat merugikan masyarakat, terlebih yang memiliki usaha ataupun kegiatan di malam hari, apalagi jika lockdown secara total diberlakukan.Â
Bayangkan betapa banyak akhirnya kepala keluarga yang tidak sanggup menghidupi keluarga karena usahanya, warungnya, serta lapaknya digulung oleh aparat.
Pemerintah pusat beberapa waktu yang lalu telah bermaklumat yang bahwa akan ada jaminan kebutuhan rumah tangga, oleh karenanya masyarakat diminta untuk berada dirumah selama penangan Covid-19 ini.Â
Jangankan masyarakat, hingga Peliharaan ternak pun akan dijamin oleh Negara. Apakah pernyataan ini disambut baik oleh Aceh yang merupakan salah satu daerah dengan keistemewaan Otonomi Khususnya? Pemerintah Aceh tentu yang memiliki tanggung jawab penuh dalam pengelolaan Aceh hari ini.
Otonomi Khusus yang diberikan Pusat kepada Aceh tentu akan mempermudah dalam pengambilan kebijakan, Kebijakan yang diambil secara mandiri serta dengan adanya koordinasi dengan pemerintah kab/kota setempat tentu akan mempercepat proses penanganannya, berapa banyak jumlah Dana Otonomi Aceh saat ini, apakah tidak mampu mengatasi wabah ini?
Setiap masyarakat tentu menginginkan yang terbaik, terutama dalam keberlangsungan hidupnya, Masyarakat tidak akan menuntut banyak selama kebutuhan mereka terpenuhi,Â
Masyarakat tidak akan memaksakan diri untuk keluar rumah jika memang mereka tidak perlu, yang pasti ini akan menjadi darurat sipil jika tidak segera ditangani.
Ketakutan akan virus ini menjadi hal yang utama dikalangan masyarakat hari ini, tersebarnya berbagai info meninggalnya korban yang mencapai puluhan menggetarkan hati masyarakat, tetapi itu seakan ditepis keras jika kebutuhan akan keluarganya belum tercukupi.
Artinya, seberapa besar wabah virus ini, seberapa ketat penjagaan yang dilakukan, tentu kebutuhan keluarganya adalah hal yang paling utama dari pada virus corona, mereka akan melakukan berbagai cara untuk tetap bekerja menafkahi keluarganya.Â
Yang kita takutkan adalah akan adanya gejolak-gejolak dikemudian hari, ini akan berefek besar kepada pemerintah sendiri selaku pemangku kebijakan, akan adanya mosi tidak percaya dikalangan masyarakat terhadap pemerintah, bukannya menyelesaikan suatu masalah yang ada menambah suatu masalah lainnya, tentu kita tidak akan mengharapkan hal tersebut terjadi.
Aceh sebenarnya tidak perlu memberlakukan jam malam bila lalu lintas antar kota dan daerah masih tetap aktif, tidak ditutupnya bandara, pelabuhan dan terminal karena alasan ekonomi malah akan memperburuk keadaan. Sedemikian rupa peraturan yang telah dibuat tidak menutup kemungkinan penyebaran corona ini akan tetap terjadi.
Jika pemerintah Aceh masih tetap bersikekeh memberlakukan jam malam, solusinya adalah harus adanya perhatian dari pemerintah terhadap masyarakat-masyarakat dengan memberikan bantuan berupa kebutuhan rumah tangga, terutama yang tidak memperoleh gaji serta usaha yang tetap. Berkerjasama dengan pihak aparat gampong akan lebih mudah dalam pendistribusian bantuan ini apabila memang dibutuhkan.
Meningkatkan Aspek Pelayanan Publik dikalangan masyarakat, Pemerintah yang cepat tanggap, Pemerintah yang peka terhadap masyarakat, serta selalu memberikan citra baik, inilah sebenarnya yang diharapkan oleh masyarakat saat ini.
Kemudian evaluasi-evaluasi secara berkala juga harus dilakukan pemerintah, hal ini supaya pemerintah dapat melihat sejauh mana dampak virus ini didalam kehidupan masyarakatnya, selain itu pemerintah bekerjasama dengan media harus selalu mengedukasi hal hal yang positif terkait dengan pencegahan virus ini.
Disisi lain masyarakat juga dituntut selalu waspada akan wabah virus ini, dengan menjaga kesehatan dan berolahraga, serta tidak terpengaruh dengan berita Hoax, ikut patuh dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah dan selalu berdoa kepada yang maha kuasa.Â
Semoga Aceh segera bangkit dari keterpurukan ini, dan segera membenah diri menuju Aceh Hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H