Mohon tunggu...
ilham wahyuhartono
ilham wahyuhartono Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

perencanaan wilayah dan kota

Selanjutnya

Tutup

Money

Utang Luar Negeri? Menimbulkan Bumerang atau Keuntungan?

9 Juni 2019   16:58 Diperbarui: 9 Juni 2019   17:11 2486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu pembangunan Infrastruktur di suatu negara tidak lepas dengan adanya pembiayaan pembangunan, hal ini dikarenakan pembiayaan pembangunan berguna untuk memenuhi kebutuhan suatu negara. Semakin maju dan berkembangnya suatu negara maka kebutuhan akan pembangunan semakin besar, tidak terlepas dari anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan kebutuhan pembangunan tersebut juga akan semakin besar. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, dimana tuntutan pemerintah atas perbaikan dan pengadaan sarana-prasarana akan selalu meningkat.

Suatu pembangunan tidak akan pernah terlaksana tannpa adanya anggaran yang menjadi suatu elemen sistem pengendalian. Penganggaran dan juga Perencanaan harus dibuat sebelum pembangunan dilakukan, dilakukannya hal ini dikarenakan adanya perencanaan dan penganggaran akan berpengaruh pada berbagai usaha yang dilakukan pemerintah akan lebih berpeluang besar berhasil apabila disusun dengan kebijakan-kebijakan didalamnya, sehingga akan memberikan arah yang jelas dalam suatu kegiatan pembangunan secara keseluruhan. Adapaun pemerintah diharuskan menggunakan alternative dalam membiayai pembangunan infrastuktur.

Ada berbagai macam alternative dalam membiayai pembangunan infrastuktur,salah satunya yaitu pembiayaan melalui hitang luar negeri. Sering kita dengar mengenai hutang luar negeri ini, bagi kita hutang luar negeri sudah biasa. Pemerintah sering melakukan hutang luar negeri. Dari berbagai alternative dalam pembiayaan infrastuktur, nampaknya htuang luar negeri lah yang banak di dengar oleh masyarakat Indonesia.

Seiring berjalannya waktu sumber pembiayaan hutang luar negeri menjadi salah satu solusi yang tepat dan juga berkelanjutan dalam membiayai kekurangan pendanaan pembangunan infrastuktur serta mempercepat jalannya pembangunan di Indonesia. Pemanfaatan hutag luar negeri sebagai sumer pembiayaan pembangunan merupakan salah satu hal yang tidak bisa di pisahkan dari pembangunan yang terjadi, khususnya pada negara-negara yang berkembang seperti Indonesia.

Perlunya pembangunan Infrastuktur menyebabkan arus modal asing leluasa keluar masuk suatu negara, modal asing seolah-olah menjadi hal yang sangat diandalkan oleh suatu negara berkembang termasuk Indonesia. Sesuai dengan berita yang terlansir di detik fience (Jakarta) - bahwa Utang Luar Negeri Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan pada kuartil I tahun 2019. Data statistic Utang Luar Negeri Bank Indonesia mencapai lebih dari Rp 5.000 Triliun, di dapat dari dua komposiisi yaitu Utang Luar Negeri Pemerintah dan Utang Luar Negeri Swasta. Pada Utang Luar Negeri Pemerintah terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 190,5 miliar atau Rp 2.724,1 triliun, dan Utang Luar Negeru swasta temasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar US$ 197,1 miliar Rp 2.818,5 triliun.

Jumlah nominal dari Utang Luar Negeri yang semakin tahun semakin bertambah dan pemerintah selalu menggunakan hutang luar negeri, apakah dengan menggunakan sumber pembiayaan luar negeri dapat menjadi solusi permasalahan pembangunan di Idonesia uatu malah sebaliknya, penggunaan pembiayaan Hutang Luar Negeri alah menjadi boomerang bagi Indonesia dan menmbulkan masalah baru?

Sebenarnya hutang luar negeri memberi dampak positif dan juga dampak negative bagi perekonomian Indonesia. Dampak positif dari adanya pembiayaan pembangunan melalui utang luar negeri antara lain, dalam jangka pendek dapat menutup defisit Anggara Pendapatan Belanja Negara (APBN) sehingga dalam hal ini pemerintah dapat melaksanakan pembangunan infrastuktur dengan dukungan dana yang relative besar, dapat disimpulkan bahwa hutang luar negeri dapat membantu mempercepat pembangunan infrastuktur di Indonesia.

Di samping itu, dampak negative yang timpul akibat utang luar negeri yaitu dalam jangka Panjang, utang luar negeri yang terus menerus dilakukan akan tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai persoalan ekonomi Indonesia salah satunya dapat menyebabkan inflasi atau nilai tukar rupiah jatuh dan nantinya pasti mengakibatkan ketergantungan akan hutang luar neheri. Hal ini akan menjadi boomerang bagi bangsa Indonesia apabila menganggap utang luar negeri merupakan hal yang yang diandalkan dalam pembiayaan pembangunan infastuktur. Banyak alternative lain yang memiliki keuntungan bagi kelancaran pembangunan infrastuktur di Indonesia.

Hutang luar negeri seharusnya dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi di atas kapasitas pertumbuhan normal dan juga dapat mempercepat pembangunan infrastuktur di Idonesia. Dalam melakukan hutang luar negeri pemerintah harus memperhatkan strategi dan proporsinya. Bebrbicara mengenai proporsi dari hutang luar negeri perlu dikaji kembali mengenai perbaikan rencana anggaran negara dalam pembiayaan pembangunan negara, sehingga strategi dan sumber pembiayaan dapat lebih efektif dan tidak hanya mengandalakan alternative utang luar negeri. Selain itu dalam pengaplikasiannya harus dilakukan secara tepat agar tidak menjadi boomerang negara dalam utang berkepanjangan yang nantinya akan membebai masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun