Eksternalitas Negatif dari Pabrik Gula Jatiroto Dilihat dari sisi Berkelanjutannya

Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang ada berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Lumajang memiliki batas-batas wilayah yang meliputi disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Jember, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Malang. Kabupaten Lumajang terletak di daerah Tapal Kuda, Jawa Timur.

Kabupaten Lumajang terletak pada 11253' - 11323' Bujur Timur dan 754' - 823' Lintang Selatan, dengan luasan wilayah keseluruhan Kabupaten Lumajang 1790,90km2. Ketinggian daerah Kabupaten Lumajang bervariasi dari 0-3.676 m dpl. dengan daerah yang terluas adalah pada ketinggian 100-500 m dari permukaan laut, yakni seluas 63.405,50 Ha (35,40 % wilayah); dan yang tersempit adalah pada ketinggian 0-25 m dpl yaitu seluas 19.722,45 Ha atau 11,01 % dari luas keseluruhan Kabupaten. (BPS Kabupaten Lumajang, Kabupaten Lumajang dalam Angka 2017).

Letak Kabupaten Lumajang yang strategis yaitu kondisi daratan yang begitu subur, hal ini dikrenakan Kabupaten Lumajang diapit tiga gunung berapi diantaranya yaitu: Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan Gunung Lemongan. Selain memiliki letak yang strategis, Kabupaten Lumajang beriklim tropis dengan intensitas curah hujan yang begitu baik. Hal ini merupakan kelebihan dari kabupaten Lumajang di dalam sektor pertanian dan perkebunannya.

Ada beberapa Kecamatan di Kabupaten Lumajang memiliki produk unggulan berupa tanaman pangan maupun hortikultura lain. Produk unggulan atau sektor unggulan yang ada di kabupaten Lumajang yang paling terkenal adalah komoditas pisang, hal ini membuat kabupaten Lumajang di juluki "Lumajang Kota Pisang". Disamping itu kabupaten Lumajang juga memiliki sektor lain yang dapat di unggulkan, salah satunya adalah produksi tebu.yang diolah oleh PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero), PG. Jatiroto.

Pabrik Gula Jatiroto terletak di Desa Kaliboro Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. Pabrik Gula Jatiroto tergabung didalam PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana BUMN mengelola sebanyak 17 Pabrik Gula, salah satunya PG. Jatiroto ini merupakan pabrik gula terbesar bahkan PG. Jatiroto ini merupakan Pabrik terbesar di Pulau Jawa, baik dari luas areal kerjanya maupun kapasitas giling.

Di samping itu, pabrik gula Jatiroto merupakan pabrik yang paling tua di Pulau Jawa. Pabrik Gula Jatiroto merupakan salah satu paruk yang masih aktif dari tiga Pabrik Gula di Kabupaten Lumajang, pabrik gula yang diantaranya pabrik gula Sukodono dan Pabrik Gula Gending. hal ini membuktikan bahwa Parik Gula Jatiroto memiliki aktivitas ekonomi yang sangat besar dan juga berpengaruh dalam Kabupaten Lumajang

Adanya pabrik gula yang luas dan juga dapat menggiling tebu dalah jumlah yang besar apakah selalu memberi dampak positif bagi masyarakat lumajang atau sebaliknya? Hal ini dinamakan sebagai Eksternalitas dimana peluang, beban maupun biaya yang wajib ditanggung ataupun manfaat yang didapat baik secara langsung maupun tidak langsung akibat dari adanya suatu aktivitas produksi (perseorangan, sekelompok, ataupun perusahaan). Eksternalitas di bagi menjadi dua, yaitu eksternalitas negative dan eksternalitas positif, namun PG. Jatiroto ini memiliki eksternalitas negative yang lebih menonjol disbanding eksternalitas positifnya.

Pada materi eksternalitas, PG. Jatiroto ini masuk ke dalam katagori eksternalitas negative dari produksi. Mengapa demikian? Dikarenakan eksternalitas nnegatif dari produksi adalah efek negative dari suatu aktivitas produksi (Perusahan) yang ditanggung oleh pihak yang tidak terlibat dalam tindakan ekonomi tersebut. Hal ini yang menjadikan PG. Jatiroto masuk ke dalam katagori eksternalitas negative karena aktivitas dari pabrik menimbulkan pencemaran uadara maupun air (sungai) dimana pihak pabrik tidak memperhitungkan biaya yang harus dikeluarakan oleh pihak luar mengenai aktivitas yang telah dilakukan.

Dilihat dari sisi berkelanjutan, yaitu social, lingkungan, dan ekonomi berikut dampak negatif dari adanya Pabrik Gula Jatiroto:

Dampak Terhadap Sosial

Dampak terhadap social masyarakat yang ada di sekitar Pabrik Gula Jatiroto, antara lain sebagai berikut :

• Aktivitas yang ada disekitar wilayah Pabrik Gila tidak berjalan dengan lancar, hal ini diakibatkan oleh adanya kegiatan penggilingan yang menyebabkan suara kebisingan yang mengganggu kenyamanan warga sekitar
• Adanaya perselisihan antara petani tebu dengan pihak Pabrik Gula, hal ini terjadi karena pihak petani tidak menyetujui kontrak giling, dikarenakan kontrak giling tersebut diselipkan mengenai  aturan kontrak jual.( medcom.id, Jakarta. 24 Mei 2017)
• Adanya pencemaran sungai yang terjadi mengakibatkan terganggunya masyarakat sekitar bantaran sungai yang memanfaatkan sungai sebagai kebutuhan sehari-hari selain itu juga memngganggu kenyamanan warga dikarenakan pencemaran sungai itu menimbulkan bau yang tidak sedap.

Dampak Terhadap Lingkungan

Dampak terhadap lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas yang berlangsung di Pabrik Gula Jatiroto tidak pernah bisa diselesaikan, hal ini dikarenakan alat pengolahan sisa hasil penggilingan yang melebihi volume dan akhirnya di salurkan ke sungai. Hal ini menimbulkan dampak yang sangat mengganggu semua komponen makhluk hidup, dampak terhadap lingkungan yang terjadi antara lain :

• Sungai yang kotor tercemar air limbah buangan dari hasil proses penggilingan. Hal ini sangat berdampak buruk bagi mahluk hidup yang di dalam sungai (flora dan fauna), banyak ikan dan juga tanaman yang mati akibat tercemar air limbah PG. Jatiroto. Pencemaran limbah ini juga berdampak buruk bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan juga yang terkena resapan air sungai. Saya mengalaminya sendiri mengenai ini. Banyak warga sekitar yang terkena dampak dari pencemaran limbah itu termasuk keluarga saya, selain baunya yang sangat menyengat, sungai yang tercemar juga mengandung zat yang berbahaya. Hal ini berdampak pada masyarakat sekitar bantaran sungan bahkan meskipun jauh tetap terkena, banyak masyarakat yang terkena kanker karena semua sumur galian warga rata-rata terkena resapan dari sungai tercemar tersebut.
• Selain pencemaran sungai juga ada pencemaran udara yang dikaibatkan oleh aktivitas peggilingan tebu. Cerobong asap yang ada di PG. Jatiroto tidak memiliki penyaringan asap sehingga asap yang keluar sangat banyak dan pekat, hal ini menimbulkan polusi udara dan juga kenyamanan warga.

Dampak Teradap Ekonomi

• Dampak eksternalits PG Jatiroto pada sektor ekonomi tidak terlihat sangat menonjol, hal ini dikarenakan pabrik membukan lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Adapun dampak negative terhadap ekonomi yaitu adanya penyelipan kontral jual pada kontrak giling, hal ini mengakibatkan petani tebu tidak bisa mendapatkan benefit yang lebih dikarenakan adanya kontrak jual, disamping itu masyarakat petani juga terancam tidak boleh menggiling tebunya jika tidak menyetujui kontrak giling.

PG. Jatiroto memiliki banyak dampak yang positif bagi kabupaten Lumajang yang diselingi juga dengan dampak negative yang berpengaruh besar di sisi berkelanjutan. Adanya dampak-dampak yang terjadi diharapkan Pemerintah dapat memaksimalkan eksternalitas positif yang diakibatkan dan juga dapat mencarikan solusi mengenai eksternalitas negative dari PG. Jatiroto sehingga dapat memenuhi di sisi berkelanjutan.