Mohon tunggu...
Ilham Try Octavian Bandi
Ilham Try Octavian Bandi Mohon Tunggu... Seniman - saya

bisa semangat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Matrawi Seorang Pahlawan

6 Agustus 2022   14:47 Diperbarui: 7 Agustus 2022   12:14 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                             MATRAWI SEORANG PAHLAWAN KELUARGA

            Seorang Pemuda bernama Matrawi bapaknya bernama Watro saliman dan ibunya bernama Salibah, diperkirakan lahir tahun 1866-1870 di desa Gondosari gebog. Perubahan didikan orang tuanya Matrawi menjadi seseorang yang berwibawa. Pekerjaan sebagai Sarekat Desa dan berdagang Saya mencari arti nama Matrawi sebagai berikut, Arti namanya adalah : Kesedihan dan kekurang-sempurnaan Kesempurnaan dan kebaikan, Kebijaksanaan, penciptaan dan kegaiban, Bengis, ketus dan kedukaan Ambisius/gemar/bernafsu mengejar kehormatan. Sumber https://ramalanartinama.com/arti-nama-matrawi.html. Tetapi tidak seharusnya mempercayai dari sumber lain. Sesungguhnya nama adalah bagian dari orang tua yang memberikan anaknya.

            Usia yang matang Matrawi meningkah dengan Sarinah dari desa madu tetangga desa, keduanya dikarunia anak 3 yang pertama bernama Kawit yang kedua Masripah nenek saya, terakhir bernama Semi meninggal waktu umur 14 tahun. Anak dari Matrawi-Sarinah dididik dengan baik mengaji mengenalkan agama Islam lebih dalam menghargai seseorang dan tanpa bermusuhan. Keluarga Kawit meningkah dengan Saripah asal sungging dikaruniai (8) anak Basir, Masini, Sumarno, Sumarni, Sumardi, Sumini, Sumedi, Ponsih. Sedangakan nenek saya Masripah meningkah dengan Kasuri Soedirno dari Sungging dikaruniai (10) anak. pertama Karjono, Selamet, Basuki, Soknah, Sabarno, Saroso, Sutarmi, Sunipah, Sutarni, Sugiarti.

            Menanyai silsilah sejarah saya bertanya dengan anak dari keluarga Kawit dhe Basir beliau lahir tahun 1942 anak pertama Kawit, dari keluarga Masripah anak pertama bernama Karjono lahir tahun 1945. “Ojo sing ati-ati dijogo kumpul dulur lan tonggo, kudu ngaos lan jamaah” (Basir 2022). Dhe basir sendiri dulu di dongeng tentang bapaknya Kawit yang lahir tahun 1915 dan meninggal di tahun 2013, beliau orangnya ramah diusia tua beliau sakit mata katarak dan ke masjid rutin menghadiri majelis dan pernah mondok ngaji. Berkat didikan Matrawi-Sarinah yang membawa anaknya menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi sekitar. Nenek saya Masripah sendiri lahir tahun 1923 dan meninggal tahun 2022. Beliau juga dulu pernah menceritakan pengalaman hidupnya berdagang dengan ibunya Sarinah.

            Makam dari Buyut Matrawi masih ada di desa ngemplak Makam Sukun kemungkinan Matrawi meninggal di tahun 1926-1929. Batu nisan dari Buyut Matrawi  masih ada. Cerita sejarah yang di masa lalu menjadi kenangan dan dibawa ke masa depan untuk belajar hidup di zaman dulu.


ningkahan
ningkahan



Makam mbah Kawit & Buyut Sarinah
Makam mbah Kawit & Buyut Sarinah

makam buyut Matrawi yg ada bata
makam buyut Matrawi yg ada bata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun