Mohon tunggu...
Ilham TegarPrastyo
Ilham TegarPrastyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 PGSD

Hobi olahraga sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Sampah Plastik terhadap Lingkungan

12 Juni 2023   21:33 Diperbarui: 12 Juni 2023   22:07 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sampah plastik merupakan sampah yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat. Semakin banyaknya sampah plastik yang digunakan, akan menimbulkan banyak dampak pula bagi lingkungan. Hal ini disebabkan karena sampah plastik merupakan sampah yang tidak dapat terurai secara alami oleh alam. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). 

Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Sampah plastik harus diolah terlebih dahulu agar tidak berdampak besar bagi lingkungan. Menurut Kompas.com (25/05/2023), Polusi sampah plastik global meningkat dua kali lipat dalam satu dekade terakhir, sehingga diperkirakan akan meningkat menjadi tiga kali lipat pada tahun 2060. Serta hanya 9% sampah plastik yang didaur ulang secara global. 

Selain itu, banyak dari masyarakat yang tidak memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Banyak sampah plastik yang dibuang ke sungai sehingga menimbulkan bencana banjir yang akhirnya merugikan masyarakat sendiri. 

Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir. Pada masa sekarang ini sampah plastik sudah sangat mempengaruhi kondisi lingkungan. Permasalahan ini sudah sangat buruk sehingga masyarakat harus memiliki kesadaran akan dampak sampah plastik yang sudah sangat parah. Masyarakat diharapkan dapat melakukan suatu tindakan untuk menanggulangi permasalahan tersebut dengan seksama. 

Pencemaran lingkungan akibat sampah plastik sudah sangat banyak terjadi di wilayahwilayah di Indonesia. Berdasarkan tim riset CNBC Indonesia, Indonesia merupakan negara yang menduduki peringkat ke dua sebagai negara dengan jumlah polusi laut atas sampah plastik terbesar di dunia. Dampak sampah plastik yang sangat nyata terjadi di Jakarta dengan ibukota yang sering dilanda banjir akibat penumpukan sampah plastik di sungai. 

Adanya pencemaran lingkungan akibat sampah plastik ini diakibatkan oleh masyarakat sendiri. masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Serta mereka tidak berusaha untuk membantu dalam mengurangi penggunaan sampah yang sudah jelas-jelas sangat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Akibat dari perbuatan tersebut, dampaknya juga dirasakan oleh masyarakat sendiri. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya bencana banjir yang terjadi akibat pembuangan sampah di sungai sehingga airnya meluap ke daratan. Akibat adanya sampah plastik yang mencemari lingkungan, dampaknya akan selalu dirasakan setiap waktu oleh masyarakat. 

Banjir dan tanah longsor akibat adanya pencemaran sampah sudah sering terjadi sepanjang tahun setiap tahun. 

Sebagai masyarakat, kita sepatutnya sudah sadar akan akibat dan masalah yang akan ditimbulkan akibat adanya sampah plastik. Kita harus menjadi bijak dalam mengatasi permasalahan tersebut agar tidak menimbulkan dampak yang buruk. Kita memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle). 

Selain cara-cara tersebut, banyak sekali cara lain yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik. Beberapa di antaranya yaitu dengan membawa tas belanja sendiri ketika pergi berbelanja. Hal ini dilakukan karena kantong plastik menjadi salah satu kontributor terbesar dari sampah plastik. 

Selain itu, masyarakat dapat mencoba mengurangi penggunaan sampah plastik seperti tidak menggunakan sedotan plastik, membawa tempat makan sendiri. masyarakat perlu memiliki kesadaran juga dalam membuang sampah pada tempat yang telah disediakan serta tidak membuang sampah ke sungai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun