Mohon tunggu...
Muhamad Ilham Syachfalevi
Muhamad Ilham Syachfalevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan at Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

a student from Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta majoring in Economic Development

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Iuran BPJS: Defisit Mengintai, Dompet Menjerit, Masyarakat Terhimpit

19 November 2024   20:04 Diperbarui: 19 November 2024   20:46 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik Kenaikan Defisit BPJS (Sumber: Katadata.co.id)

Dalam perdebatan kebijakan, beberapa pihak mendesak pemerintah untuk mencari solusi yang lebih adil, seperti meningkatkan subsidi atau mengefisienkan pengelolaan dana BPJS. Upaya ini diperlukan agar kebijakan kenaikan iuran tidak semakin memperburuk beban ekonomi masyarakat.

Untuk menghadapi tantangan yang dihadapi BPJS Kesehatan, beberapa langkah praktis bisa dilakukan. Pertama, pengelolaan dana perlu dioptimalkan dengan pengawasan ketat, khususnya dalam pembiayaan penyakit katastropik, melalui efisiensi anggaran dan penerapan teknologi yang mendukung transparansi.

 Kedua, BPJS bisa meningkatkan pendapatan dengan memperkuat subsidi dari pemerintah, membentuk kerja sama strategis dengan pihak swasta, serta menciptakan program baru seperti asuransi tambahan yang ditargetkan untuk kelompok tertentu. 

Ketiga, penting untuk memperluas edukasi kepada masyarakat melalui kampanye yang aktif, agar lebih sadar akan pentingnya membayar iuran tepat waktu. Memberikan insentif kepada peserta yang rutin membayar juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi tunggakan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas BPJS sekaligus memberikan arah yang jelas bagi semua pihak terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun