Disana menyanyikan makanan khas trenggalek, ya, setahu saya sih. Kuah-kuah bernuansa kuning. Hehe
Setelah sarapan pagi, dan buang air kecil, kami sejenak mengabadikan moment bersama di warung Titin-Kandangan. Dan setelahnya, lanjut lagi perjalanan.
Kurang lebih pukul 8.30 kami tiba di Malang kota. Tepatnya di sekitar kelurahan sumbersari, yang bersebelahan dengan kampus UM.
Kami mengunjungi kurang lebih 5 tempat kost putra. Namun belum berhasil mendapatkan tempat hunian yang cocok. Dan singkat cerita, setelah diantar oleh mbak-mbak yang berada di gang 5, akhirnya Ujik cocok dengan kostnya. Dan berakhirlah pencarian kos-kosan.
Lepas itu, saya melihat jam tangan dan menunjukkan pukul 10.30-an. Yang artinya, sudah menunjukkan suasana siang.
Akhirnya kami berkemas-kemas untuk melancarkan tujuan yang kedua, yakni berwisata.
Namun, sebelum wisata dimulai, Bu Hani mencari bakso khas Malang. Saya sih memang lama di Malang, tapi tidak jago soal kuliner. Hehe
Saat ditanya, bakso bakar Malang? Saya pun bingung. Dan akhirnya, ikut arahan dari sopir untuk mencoba bakso di perempatan Galunggung.
Setelah selesai makan siang, akhirnya kami merencanakan untuk pergi ke cafe sawah. Ya, maksud hati untuk menikmati indahnya suasana sawah di Malang.
Namun niat tersebut tidak berhasil, sebab cafe sawah yang ingin kami tuju tutup. Ya, mungkin karena suasana masih dalam masa pandemi.