""Mengajarkan kebaikan, memberikan pengetahuan, menjadikan kita bisa dan mahir. Itu semua didapatkan berkat bimbingan dan keuletan dari Guru"
Hari Pendidikan Nasional selalu menjadi momentum untuk merefleksikan setiap diri akan pentingnya ilmu. Bisa dibanyangkan, apabila tidak ada yang mengajarkan kita mengejah, membaca, menulis, dan berhitung.
Bisa jadi, kita sama halnya dengan binatang, yang mana sekedar menggunakan instingnya untuk menyambung kehidupan.
Memang benar pepatah mengatakan bahwa: "aku ada, karena aku berfikir", namun, pikiran itu bisa menjadi lebih baik apabila di dorong dengan adanya pendidik.
Tahun ini, kemendikbud mengangkat tema: "serentak bergerak, wujudkan merdeka belajar". Tema tersebut menarik untuk kita dalami.
Pertama, adanya gerakan nyata, mengajak seluruh lapisan masyarakat yang peduli akan pendidikan agar tergerak mendorong kemerdekaan belajar. Seruan serentak bergerak mendorong kita untuk aksi nyata, tidak hanya sekedar kampanye di medsos semata. Nah, tujuan dari aksinya adalah untuk merdeka dalam belajar.
Kedua, apakah selama ini kita masih ada ada paradigma tertekan saat belajar?
Mungkin iya, mungkin tidak. Pasalnya, perlu dibutuhkan riset untuk kajian tersebut. Namun, yang bisa saya berikan benang merahnya, bahwa pendidikan kita masih bersifat feodalistik. Artinya, masih banyak intruksi dari guru kepada siswanya.
Sudah barang tentu, ini menjadi tekanan. Terlebih memberikan tugas yang mengunci jawaban siswa. Dan tidak memberikan siswa peluang untuk meng elaborasi pengetahuan dan ilmu yang baru.
Merdeka bukan juga diartikan bahwa belajar secara bebas, dan terserah dari setiap siswa, bahkan tanpa ada kurikulumnya. Namun, merdeka yang dimaksudkan, adalah memberikan rasa nyaman pada suasana hati tiap siswa.
Merdeka dari belenggu pengetahuan yang sempit dan biasa-biasa. Merdeka dari ketidakmanusiawian dalam proses belajar mengajar.
Menjadi penting, sebab pembelajaran akan mudah sampai pada siswa, apabila kemerdekaan belajar ini bisa direalisasikan.
Jika pun bisa, merdeka bisa dimaknai pula bahwa: sekolah tak hanya satu-satunya menjadi tempat siswa menimba ilmu. Bisa melalui keluarga, lingkungan, atau bahkan masyarakat.
Gerekan merdeka belajar dari kemendikbud menjadi baik untuk kita teruskan dan bagikan kepada generasi muda kita. Sebab, banyak giroh positif dari lahirnya kemerdekaan belajar.
Di hari pendidikan nasional ini, saya berharap agar pendidikan Indonesia menjadi lebih baik, baik kesejahteraan dari Guru non-ASN dan siswa-siswi yang belajar.
Hormat saya, untuk para guru-guru yang gigih mendidik di batas-batas pulau terluar Indonesia. Perjuangan kalian akan membawa bangsa menjadi jauh lebih baik lagi. Selamat hari pendidikan nasional tahun 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H