Ketiga, jika skripsi dihapus, lulusan menjadi kurang pengetahuan akan penelitian. Seperti: identifikasi masalah, uji hipotesis, pengumpulan data, analisa data, pengembangan produk, dan lain sebagainya.Â
Dunia kerja, jauh membutuhkan proses itu. Bukan tentang sulit untuk mencari pembimbing, namun proses untuk menulis jauh lebih penting.
Keempat, jika skripsi dihapus, mahasiswa rebahan akan semakin banyak. Kita bayangi, semester 7 atau semester 8, udah menempuh 130-140an sks. Ya sudah flat aja, tidak ada nuansa greget jadi mahasiswa.
Kelima, jika skripsi dihapus, mahasiswa tukang ngopi akan lebih banyak lagi. Ada skripsi saja para mahasiswa lama pun bisa ngopi dengan santai, apalagi gak ada skripsi. Wiih, bisa bebas merdeka!
Dah gitu aja~
Penting, banyak ruginya isu penghapusan skripsi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H