Tahap kedua, masukkan tempe yang telah dipotong-potong kecil-kecil. Tujuannya untuk mempermudah proses pengulegan. Tempe yang dibutuhkan hanya satu irisan tipis.
Langkah ketiga, masukkan roti tawar. Sebelum memasukkan roti tawar, buang terlebih dahulu pinggir-pinggiran roti tawar yang berwarna cokelat. Karena akan menganggu pewarnaan dari umpan.
Setelah roti tawar bersih dari kulit cokelat, maka potong kecil-kecil. Bisa dengan merobek dengan tangan atau menggunakan alat bantu, seperti: pisau dan gunting. Setelah tercampur dengan bawang putih, tempe, dan roti tawar, maka uleg sekuat tenaga sampai tekstur benar-benar lembut.
Setelah bawang putih, tempe, dan roti tawar tercampur dengan lembut, maka tahap selanjutnya adalah dengan menuangkan minyak kelapa secukupnya. Perlu diingat, meskipun tekstur campuran bawang putih, tempe, dan roti tawar kasar, jangan pergunakan air sebagai media campuran.
Lebih baik pergunakan minyak kelapa, selain dapat membuat tekstur umpan putih lebih lembut dan kalis, juga tidak membuat umpan menjadi lengket ditangan. Lalu uleg lagi sampai minyak kelapa benar-benar tercampur merata dengan bawang putih, tempe, dan roti tawar. Dan umpan putih siap untuk digunakan.
Alasannya, saya lebih tertarik melihat pelampung yang di tarik-tarik ikan hingga ikan wader lengket pada mata kail. Dan semoga tulisan ini bermanfaat, juga bisa membantu pemancing pemula yang tertarik dengan target sasaran ikan wader.
Baca Juga:Â "Pais Puyau" alias Pepes Ikan Brek (Wader) dari Penggila Mancing
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI