Mohon tunggu...
ILHAM SUMARGA
ILHAM SUMARGA Mohon Tunggu... Guru - Buruh Pendidik

Sebuah celotehan dalam tulisan~

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ekspedisi di Budug Asu Lawang

6 Maret 2019   07:23 Diperbarui: 6 Maret 2019   07:37 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo By Silviana Noe.

Dari sini, saya punya pikiran jahat: premanisme di tempat wisata. Ketakutan yang saya peroleh adalah, uang yang terkumpul digunakan untuk keperluan beberapa oknum-oknum yang ada disana. Lepas dari pada itu: kami fokus untuk sampai di puncak wisata Budug Asu Lawang.

Keterangan dari petugas tiket masuk: ada dua pilihan rute yang dapat kita pilih, pertama: tanjakan curam dengan jarak 800 meter atau kedua: jalan landai dengan jarak 2 kilometer. Dan akhirnya, kami mencoba kedua rute itu. 

Pertama, perjalanan berangkat kami memilih jalanan yang terjal dan menukik tajam. Memang butuh banyak tenaga, terlebih jantung yang sehat. Sebab medan yang cukup curam dan terjal.

 Akan tetapi, setiap tanjakan terfasilitasi dengan ada anak tangga, sehingga memudahkan pendaki untuk lekas tiba di atas puncak Budug Asu Lawang.

Sekitar 3-4 tanjakan yang terjal berusaha kami lewat, dan hingga akhirnya bisa sampai di atas puncak wisata Budug Asu Lawang. Ada satu tanjakan yang diberi nama tanjakan demit, memang tanjakan demit adalah satu diantara semua tanjakan yang sangat terjal. 

Akan tetapi, usaha dan kekuatan yang telah kita keluarkan semua terbayar tuntas, ketika tiba diatas puncak. Dan beruntunglah, siang itu susana di atas gunung arjuna tidak berkabut. Sehingga, kami dapat membidik beberapa foto-foto ketinggian di atas wisata Budug Asu Lawang.

Dan tidak perlu kahwatir kelaparan, karena di atas puncak wisata Budug Asu Lawang ada warung yang menyediakan beberapa makanan dan minuman. Harga yang dibandrol pun terbilang sesuai, jika di ukur dari cara sampainya di puncak wisata Budug Asu Lawang. 

Kemarin, setelah kami asik foto-foto diketinggian puncak wisata Budug Asu Lawang, kami pun lanjut untuk makan siang di warung ini. Kami pun pesan pop mie 2 bungkus. Dan cukup untuk mengisi kekuatan yang lumayan terkuras habis selama di perjalanan.

Setelah cukup siang di puncak wisata Budug Asu Lawang, kami pun bergegas untuk pulang. Sebab, pukul 4 sore parkir kendaraan bermotor akan di tutup. 

Perjalanan berangkat dan perjalanan pulang pun memiliki suasana yang berbeda, berangkat kita di temani dengan nyamuk. Pada perjalanan pulang ditemani dengan gerimis hujan.

Perjalanan awal berangkat, kami lewat jalan dengan rute terjal berjarak 800 meter. Kemudian, perjalanan pulang kita lewat jalan roda dua dan roda empat --offroad--.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun