Mohon tunggu...
ILHAM SUMARGA
ILHAM SUMARGA Mohon Tunggu... Guru - Buruh Pendidik

Sebuah celotehan dalam tulisan~

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ekspedisi di Budug Asu Lawang

6 Maret 2019   07:23 Diperbarui: 6 Maret 2019   07:37 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Silviana Noe.

Semua petunjuk pun terkumpul, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan menuju ke wisata Budug Asu Lawang. Dengan suasana sejuk pegunungan gunung arjuna menambah semangat kami untuk lekas sampai ke puncak wisata Budug Asu Lawang. Dalam perjalanan kami disuguhkan dengan berbagai macam pemandangan. 

Mulai dari hijaunya daun teh, pohon pinus, dan pohon kopi. Ditambah lagi kicauan kumbang yang nyaring dan merdu mengisi ruang pendengaran kita selama di perjalanan.

Berberapa kali kami terusik dengan adanya hewan penghisap darah, ya: nyamuk. Mereka setia menemani kita, mulai dari pintu start kami memulai tracking sampai di atas puncak Budug Asu Lawang. 

Di tengah-tengah perjalanan, kami terbelalak dengan tampilan pohon pinus yang menjulang tinggi. Hampir setiap pandangan ke depan, kami disuguhkan dengan jalan berbatuan ditambah indahnya pohon pinus. Disana kami pun berhenti sejenak untuk mengabadikan moment berharga.

Photo by Silviana Noe.
Photo by Silviana Noe.
Bisa dibilang, hutan pinus yang ada di tengah-tengah perjalanan menuju wisata Budug Asu Lawang adalah salah satu lokasi spot foto yang penting untuk diabadikan. 

Rasanya belum cukup puas, jika kita niat pergi ke wisata Budug Asu Lawang dan belum foto-foto di hutan pinus. Setelah merasa cukup foto-foto, kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju puncak dari wisata Budug Asu Lawang.

Sesuai dengan nama wisatanya, ternyata: banyak asu 'anjing' yang berkeliaran bebas di jalanan menuju puncak wisata Budug Asu Lawang. Tapi alhamdulillah, asu 'anjing' yang kami jumpai di jalanan tidak terkena 'budug' atau penyakit kulit di setiap anjing yang kami jumpai.

Dengan berbekal satu botol air mineral, dan satu botol minuman ion membuat stamina kami tetap stabil terjaga hingga sampai di lokasi tujuan yakni puncak wisata Budug Asu Lawang. 

Barang bawaan yang kami bawapun tidak begitu banyak, karena kami tahu tracking perjalanan yang lumayan jauh, sehingga membawa keperluan 'logistik' yang penting selama perjalanan.

Perjalanan dengan tracking jalan kaki lumayan melelahkan. Selama perjalanan banyak kami jumpai beberapa orang yang menggunakan kendaraan roda dua dengan modifikasi motor cross. 

Kurang lebih 2,5 jam perjalanan, dan akhirnya kami bisa tiba di lokasi wisata Budug Asu Lawang. Di dekat wisata Budug Asu Lawang, kita kena cas tiket masuk untuk naik kepuncaknya, senilai 10.000 rupiah perorangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun