Hari ini merupakan hari yang menggembirakan bagi seluruh anak-anak Sekolah Dasar. Bagaimana tidak, karena hari ini mereka memperingati Isra' Mikraj Baginda Nabi Muhammad SAW.Â
Ditambah lagi mereka esok hari akan libur panjang. Mulai Kamis sampai minggu. Tentu tidak dapat dipungkiri keceriaan anak-anak sangat terlihat di raut wajahnya.Â
Pagi tadi mereka semua berangkat dengan wajah yang sumringah, senyum merekah dan penuh canda tawa.Â
Sembari berjalan kaki menuju sekolahnya masing-masing, anak-anak tersebut terlihat menenteng rantang dan kotak makanan yang biasa disebut dengan "ambengan".Â
Sepertinya mereka berjalan bersama sembari bercerita lauk apa yang dibawa. Jam berapa ibunya bangun memasaknya dan apa pula rasa minuman yang ditentengnya. Lucu sekali tingkah laku mereka berangkat sekolah.
Sesampainya di sekolah, segala yang dibawa diletakkan dengan hati-hati. pastikan tidak tumpah apalagi miring wadahnya. Lalu mereka semua berhamburan keluar kelas.
Menikmati sejuknya udara pagi sembari sedikit menyapa kawannya sembari sedikit bergaya memperlihatkan pakaiannya. bolehlah kan itu memang bagian dari style dan gaya anak-anak. Busana muslim dan muslimah dipakai dengan anggun dan rapi. sembari jilbab dan peci sebagai mahkota menghias diri.
Gembira mereka bermain, bersenda gurau bersama-sama. Ada yang sibuk bermain bola volley hingga berkejaran kesana-kemari. Ada pula diantara anak-anak itu sengaja tidak sarapan. Supaya jajan langganannya tidak merugi, mereka dengan senang hati membeli. Toh dari rumah juga tetap diberi uang saku. Mubadzir jika tidak dibelanjakan. Hitung-hitung bersedekah kepada penjual jajan.
Mumpung Bapak dan Ibu gurunya belum hadir menampakkan diri. Momen kegembiraan seperti ini tak datang setiap hari. Bolehlah sambil menunggu guru PAI hadir dan mengisi materi.
Sekitar pukuk 07.10 WIB Guru-guru mereka mulai nampak hadir. Ada yang mengendarai Sepedah, diantar dan ada juga yang setia bersama motornya. Terlihat suara dan rupa motor guru-guru tersebut sudah tidak asing bagi anak-anak. Maklum, guru jarang sekali gonta-ganti kendaraan. Ada yang usang ada yang sudah butut termakan usia.
Namun bagi anak-anak motor butut itu adalah semangat dan ciri khas tersendiri yang tidak akan mudah dilupakan. Sembari menyambut guru-gurunya, anak-anak langsung berduyun-duyun datang dan salim mencium tangan. Penuh dengan ketulusan dan berharap kasih sayang.
Selain itu juga polosnya ucapan dan pertanyaan dilontarkan. Sambil memarkirkan kendaraan guru-guru tersebut berusaha menyapa dan menjawab dengan penuh kehangatan.
Supaya hati anak-anak didiknya tidak hampa dan kecewa. Momentum pagi hari di sekolah memang indah. Tentu tidak akan lekang dan akan terkenang di sanubari anak-anak.
Hiruk pikuk ramai sudah mulai mereda karena terdengar dikejauhan guru agama memanggil mereka semua. Anak-anak diminta untuk berwudhu dan naik ke lantai atas sembari membawa sajadah dan perlengkapan sholat.
Diimami oleh guru agama, mereka semua melaksanakan Shalat Dhuha berjamaah. Sudah tentu celoteh-celoteh mereka terdiam ketika Takbiratul Ihram dilafalkan. Dengan wajah yang teduh mereka hikmat dalam shalat. Pandangan yang sejuk mereka bersama dalam sembahyang.
Dalam suasana langit yang berawan mereka berdo'a dan berdzikir dibimbing oleh gurunya. Walau kadang anak-anak pasti akan keluar tingkah lucu aslinya. sambil komat-kamit tangannya jail kepada teman kanan dan kirinya. Biarkan saja itu naluri anak-anak.
Otentiknya tingkah laku mereka adalah keniscayaan. Dzikir dan doa mereka lantunkan telah usai. Saatnya guru agama mengeluarkan jurus-jurus andalan untuk menerangkan kepada mereka. Materi-materi disiapkan, mengajak mereka untuk larut dalam pendalaman dan hikmah Isra' Mikraj.
Guru agama menampilkan materi dan disajikan dalam media. ada yang sambil berbinar dan kusyuk mendengarkan adapula yang memperhatikan dengan duduk santai seenak hatinya.
Bagi gurunya tingkah mereka adalah hal yang biasa. asal tidak berbicara sendiri, tidak akan mungkin gurunya naik pitam. Lucu tingkah mereka adalah kebahagian tersendiri bagi gurunya.
Setelah esensi Isra' Mikraj disampaikan secara mendalam. Anak-anak dipersilahkan membuka ambengan yang mereka siapkan. Aroma harum khas masakan rumah menyeruak ke hidung mereka. Semua membuka yang dibawa dengan wajah bersuka cita.
Terdengar pula canda mereka semua sambil saling bertanya "lawuhmu opo?" Dengan polosnya yang ditanya menjawab "iwak endok".Â
Guru agamanya ikut menyauti pembicaraan mereka sembari memegang mic.
 Dengan sambil menahan tawa gurunya berkata "Alhamdulillah anak-anak hari ini kita bergembira karena juga memperingati "hari endok nasional".Â
Sontak saja, suara tawa menggelegar memenuhi ruangan. Itulah kegembiraan perayaan Isra' Mikraj di sekolah tempat kami mengabdikan diri. Dari pelosok desa tengah hutan, SDN 1 Sudimoroharjo bergembira memperingati Isra' Mi'raj Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sudimoroharjo, Wilangan, Nganjuk
Jawa Timur-Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H