Dalam suasana langit yang berawan mereka berdo'a dan berdzikir dibimbing oleh gurunya. Walau kadang anak-anak pasti akan keluar tingkah lucu aslinya. sambil komat-kamit tangannya jail kepada teman kanan dan kirinya. Biarkan saja itu naluri anak-anak.
Otentiknya tingkah laku mereka adalah keniscayaan. Dzikir dan doa mereka lantunkan telah usai. Saatnya guru agama mengeluarkan jurus-jurus andalan untuk menerangkan kepada mereka. Materi-materi disiapkan, mengajak mereka untuk larut dalam pendalaman dan hikmah Isra' Mikraj.
Guru agama menampilkan materi dan disajikan dalam media. ada yang sambil berbinar dan kusyuk mendengarkan adapula yang memperhatikan dengan duduk santai seenak hatinya.
Bagi gurunya tingkah mereka adalah hal yang biasa. asal tidak berbicara sendiri, tidak akan mungkin gurunya naik pitam. Lucu tingkah mereka adalah kebahagian tersendiri bagi gurunya.
Setelah esensi Isra' Mikraj disampaikan secara mendalam. Anak-anak dipersilahkan membuka ambengan yang mereka siapkan. Aroma harum khas masakan rumah menyeruak ke hidung mereka. Semua membuka yang dibawa dengan wajah bersuka cita.
Terdengar pula canda mereka semua sambil saling bertanya "lawuhmu opo?" Dengan polosnya yang ditanya menjawab "iwak endok".Â
Guru agamanya ikut menyauti pembicaraan mereka sembari memegang mic.
 Dengan sambil menahan tawa gurunya berkata "Alhamdulillah anak-anak hari ini kita bergembira karena juga memperingati "hari endok nasional".Â
Sontak saja, suara tawa menggelegar memenuhi ruangan. Itulah kegembiraan perayaan Isra' Mikraj di sekolah tempat kami mengabdikan diri. Dari pelosok desa tengah hutan, SDN 1 Sudimoroharjo bergembira memperingati Isra' Mi'raj Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sudimoroharjo, Wilangan, Nganjuk
Jawa Timur-Indonesia