Mohon tunggu...
ilham sufaat
ilham sufaat Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di SDN 1 Sudimoroharjo

Saya diberi nama Ilham Sufa'at oleh kedua Orang tua, Lahir di Nganjuk, 06 Juni 1994. Pernah sekolah di SMKN 1 Nganjuk dan melanjutkan kuliah di IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk. Hobi membaca serta olahraga, aktif di media sosial dan bisa disapa di akun @ilham_sufaat. Setiap hari mengabdikan diri sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Sudimoroharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. Selain itu juga aktif sebagai anggota KKG PAI Kabupaten Nganjuk serta pengurus LKKNU (Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kegembiraan Isra Mikraj

7 Februari 2024   18:08 Diperbarui: 7 Februari 2024   22:09 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini merupakan hari yang menggembirakan bagi seluruh anak-anak Sekolah Dasar. Bagaimana tidak, karena hari ini mereka memperingati Isra' Mikraj Baginda Nabi Muhammad SAW. 

Ditambah lagi mereka esok hari akan libur panjang. Mulai Kamis sampai minggu. Tentu tidak dapat dipungkiri keceriaan anak-anak sangat terlihat di raut wajahnya. 

Pagi tadi mereka semua berangkat dengan wajah yang sumringah, senyum merekah dan penuh canda tawa. 

Sembari berjalan kaki menuju sekolahnya masing-masing, anak-anak tersebut terlihat menenteng rantang dan kotak makanan yang biasa disebut dengan "ambengan". 

Sepertinya mereka berjalan bersama sembari bercerita lauk apa yang dibawa. Jam berapa ibunya bangun memasaknya dan apa pula rasa minuman yang ditentengnya. Lucu sekali tingkah laku mereka berangkat sekolah.

Sesampainya di sekolah, segala yang dibawa diletakkan dengan hati-hati. pastikan tidak tumpah apalagi miring wadahnya. Lalu mereka semua berhamburan keluar kelas.

Menikmati sejuknya udara pagi sembari sedikit menyapa kawannya sembari sedikit bergaya memperlihatkan pakaiannya. bolehlah kan itu memang bagian dari style dan gaya anak-anak. Busana muslim dan muslimah dipakai dengan anggun dan rapi. sembari jilbab dan peci sebagai mahkota menghias diri.

Gembira mereka bermain, bersenda gurau bersama-sama. Ada yang sibuk bermain bola volley hingga berkejaran kesana-kemari. Ada pula diantara anak-anak itu sengaja tidak sarapan. Supaya jajan langganannya tidak merugi, mereka dengan senang hati membeli. Toh dari rumah juga tetap diberi uang saku. Mubadzir jika tidak dibelanjakan. Hitung-hitung bersedekah kepada penjual jajan.

Mumpung Bapak dan Ibu gurunya belum hadir menampakkan diri. Momen kegembiraan seperti ini tak datang setiap hari. Bolehlah sambil menunggu guru PAI hadir dan mengisi materi.

Sekitar pukuk 07.10 WIB Guru-guru mereka mulai nampak hadir. Ada yang mengendarai Sepedah, diantar dan ada juga yang setia bersama motornya. Terlihat suara dan rupa motor guru-guru tersebut sudah tidak asing bagi anak-anak. Maklum, guru jarang sekali gonta-ganti kendaraan. Ada yang usang ada yang sudah butut termakan usia.

Namun bagi anak-anak motor butut itu adalah semangat dan ciri khas tersendiri yang tidak akan mudah dilupakan. Sembari menyambut guru-gurunya, anak-anak langsung berduyun-duyun datang dan salim mencium tangan. Penuh dengan ketulusan dan berharap kasih sayang.

Selain itu juga polosnya ucapan dan pertanyaan dilontarkan. Sambil memarkirkan kendaraan guru-guru tersebut berusaha menyapa dan menjawab dengan penuh kehangatan.

Supaya hati anak-anak didiknya tidak hampa dan kecewa. Momentum pagi hari di sekolah memang indah. Tentu tidak akan lekang dan akan terkenang di sanubari anak-anak.

Hiruk pikuk ramai sudah mulai mereda karena terdengar dikejauhan guru agama memanggil mereka semua. Anak-anak diminta untuk berwudhu dan naik ke lantai atas sembari membawa sajadah dan perlengkapan sholat.

Diimami oleh guru agama, mereka semua melaksanakan Shalat Dhuha berjamaah. Sudah tentu celoteh-celoteh mereka terdiam ketika Takbiratul Ihram dilafalkan. Dengan wajah yang teduh mereka hikmat dalam shalat. Pandangan yang sejuk mereka bersama dalam sembahyang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun