Saat bicara mengenai duka pasti setelahnya ada suka, ya suka dan duka. Manusia mana sih yang ngga suka dan takjub ketika dia melihat karya tuhan yang luar biasa, begitupun dengan saya ketika pertama kali melihat savana di gunung bromo.Â
hijau,luas,dingin,angin bertiupan dengan syahdunya seoalah olah seperti menawarkan rumah baru bagi saya seraya berkata bikin rumah disini ( dalam hati tapi ) hehehhh.
Tak lupa juga temen - temen saya mengabadikan momen karna ya menurut saya suatu keindahan memang harus selalu dikenang dan salah satu cara untuk mengenang sesuatu adalah dengan memasukannya kedalam galeri kita.
    Saat perjalanan menuju pulang diri saya pribadi seperti mendapat suatu kesan dan kesan itu baru saya dapet simpulkan ketika perjalanan menuju pulang temen - temen, Bahwa pentingnya menyematkan jiwa pantang menyerah dalam diri temen temen seandainya diperjalanan saya memilih menyerah dan pulang dikarenakan kondisi waktu itu gerimis,juga dingin,dan kabut  mungkin saya tak akan tau indah dan hijaunya savana di bromo.
    Tulisan yang sangat sederhana ini sengaja saya tulis dengan apa adanya, dengan pemikiran yang juga apa adanya dan pengetahuan yang mungkin masih sangat minim tetapi saya sadar akan satu hal,bahwa saat manusia lahir tidak ada yang membawa kepintaran secara tiba tiba dan semua manusia sama sama harus berproses,pemikiran seperti inilah temen - temen yang kemudian harusnya bisa menjadi pemicu dan penyemangat ketika kita semua hendak mau belajar dan memulai hal baru dalam hidup,seperti mau mengenalmu mungkin hehehh.Â
      Satu pesan buat akhir kalimat dari saya untuk kamu, hari ini adalah harimu lakukan yang terbaik karna esok belum tentu ada kesempatan bagimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H