Kebijakan Pemerintah Daerah Tentang Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM darurat sejak 3 Juli sampai 20 Juli 2021 berakibat dengan kegiatan pembelajaran yang harusnya sudah dapat digelar disekolah dengan Tatap Muka Terbatas namun memaksa pembelajaran harus kembali belajar dari rumah. Untuk sekololah-sekolah yang notabenya sekolah besar diperkotaan tentunya jaminan untuk dapat menggunakan LMS dalam pembelajaran dari rumah mudah dialokasikan, namun bagaiman sekolah yang notabenya kecil dipedesaan tentunya jaminan untuk mendapatkan akses LMS tidak semudah diperkotaan.
Guru sebagai aktor dalam pembelajaran disekolah kecil tentunya akan memutar otak untuk dapat memberikan materi kepada peserta didik dengan akses mudah, biaya murah dan menyesuaikan dengan zaman agar peserta didik tidak bosan dalam pembelajaran daring. Penggunaan media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram tentu sudah sangat familiar bagi guru dan peserta didik, seperti halnya facebook yang memiliki hak akses paling mudah bahkan dengan penawaran mode gratisnya tenttu peserta didik memilikinya.
Menjadikan Facebook sebagai Media Pmbelajaran Daring merupakan salah satu solusi, dengan tujuan menciptakan pembelajaran daring yang menarik, menyenangkan dan efektif interaktif. Melalui media facebook guru dapat memberikan materi secara online syncronus dengan menggunakan fasilitas siaran langsung dengan terlebih dahulu membuat grup khusus salah satu kelas, hal ini tergolong praktis karena peserta didik tidak memerlukan kode khusu untuk masuk kedalam kelas tersebut. dari segi absenpun tergolong efektif karena peserta didik yang menyaksikan siaran langsung dapat terpantau melalui pemberitahuan yang akan muncul saat guru menayangkan siaran langsung. Untuk metode diskusi kelompok dalam facebookpun bisa dilakukan, Guru hanya tinggal memposting sebuah topik terkait pembelajaran dalam grup kemudian peserta didik akan mengomentari dibagian "Tulis komentar" pada bagian bawah postingan.
Kelebihan Facebook sebagai media pembelajaran yaitu : (1) Merupakan media sosial yang informatif, karena dalam facebook banyak postingan tentang perkembangan IPTEK; (2) Low Cost, karena dalam menggunakan facebook dterdapat mode gratis dan dapat didapatkan secara gratis lewat jaringan internet; (3) Menawarkan komunikasi universal, karena merupakan media populer facebook menawarkan komunikasi dengan sumber diluar sekolah untuk mendapatkan informasi; (4) Praktis, penggunaan facebook yang mudah dan praktis; (5) Interaktif, karena facebook dapat memfasilitasi tanya jawab yang ada dalam komentar; (6) Lengkap, facebook merupakan media yang lengkap, karena didalamnya juga dapat dimuat video pembelajaran, dan link-link tugas yang mendukung pengerjaan tugas peserta didik.
Dari pembelajaran melalui media facebook ini lewat pemberian materi video dan LKPD, peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, hal ini terbukti dari banyaknya tanggapan pada kolom komentar pada postingan materi. Kita ketahui bersama bahwa minat peserta didik sangat mempengaruhi kesuksesan mereka dalam mengikuti pembelajaran. Minat merupakan rasa senang dari sesuatu objek, dengan timbulnya minat yang tinggi maka bisa dikategorikan pembelajaran akan berjalan efektif.
Singkatnya kemampuan guru dalam mengelola kelas daring pada masa pandemi ini agar terciprta lingkungan belajar mandri yang menyenangkan  dan interaktif sangat tergantung pada penguasaan teknologi, jika dihubungkan teknologi dan pembelajaran terkait erat dengan sebuah pendekatan TPACK (Technologycal, Pedagogical, Content, Knowledge) dimana guru memiliki peran sentral dalam kualitas pembelajaran.
Jika kita perhatikan karakteristik peserta didik pada generasi digital sekarang cenderung cepat bosan maka dibutuhkan metode belajar khusus agar proses pembelajaran sesuai dengan dunia mereka dan dapat memfasilitasi mereka sesuai kemampuan mereka.
semoga dengan tulisan ini dapat menjadi bahan tambahan untuk teman-teman guru dalam berinovasi dimasa Pandemi ini dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik termotivasi dalam mengikuti pembelajaran secara Daring.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H