Mohon tunggu...
Ilham Ramadhan
Ilham Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hobi saya bermain mobile legend karena saya tertarik dengan dunia e-sport

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Toeri Belajar Behavioristik Sangat Penting dalam Pembentukan Karakter Anak?

21 Oktober 2023   12:38 Diperbarui: 21 Oktober 2023   12:56 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halooo semuanya... Kali ini kita akan membahas mengenai pentingnya teori belajar behavioristik dalam pembentukan karakter anak. Sebelum itu kita harus tahu bahwa Karakter anak-anak adalah fondasi bagi perkembangan pribadi mereka, dan pendidikan karakter memiliki peran penting dalam proses ini. Salah satu teori psikologi yang telah lama menjadi dasar dalam pendidikan karakter anak adalah teori belajar behavioristik. Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengapa teori ini penting dalam pembentukan karakter anak.

1. Fokus pada Perilaku yang Terukur
Salah satu prinsip utama teori belajar behavioristik adalah fokus pada perilaku yang terukur. Ini berarti kita dapat mengamati, mengukur, dan mengelola perilaku anak dengan lebih efektif. Misalnya, seorang siswa menjawab pertanyaan dengan benar, guru memberikan pujian verbal atau hadiah kecil sebagai imbalan. Dalam konteks pembentukan karakter, hal ini berarti kita dapat memberikan umpan balik yang jelas terkait perilaku yang diinginkan atau tidak diinginkan.

2. Penggunaan Penguatan Positif
Penguatan positif adalah elemen kunci dalam teori belajar behavioristik. Ketika anak menunjukkan perilaku yang sesuai dengan karakter yang diinginkan, kita bisa memberikan penguatan positif, seperti pujian atau hadiah. Misalnya, di dalam kelas siswa menerima stiker atau poin yang dapat ditukar dengan hadiah jika mereka berprilaku baik dan patuh terhadap aturan. Hal ini membantu mereka memahami bahwa perilaku tersebut dihargai, dan mendorong mereka untuk melanjutkan perilaku positif tersebut.

3. Pembentukan Kebiasaan Positif
Teori behavioristik sangat efektif dalam membantu anak-anak membangun kebiasaan positif. Dengan mengulang-ulang tindakan yang diinginkan dan memberikan penguatan positif, anak-anak dapat memperkuat kebiasaan tersebut. Misalnya, orangtua dapat memberikan pujian atau hadiah kepada anak ketika mereka mencuci tangan sebelum makan, menyikat gigi, atau merapihkan kamar dengan baik. Hal ini penting dalam pembentukan karakter karena karakter sebagian besar terdiri dari kebiasaan yang diterapkan secara konsisten.

4. Peran Orang Dewasa sebagai Model
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Dalam teori behavioristik, orang dewasa memiliki peran penting sebagai model perilaku yang diinginkan. Misalnya, seorang anak sering meniru cara orang dewasa berbicara dan berkomunikasi. Mereka mungkin saja mengadopsi aksen, intonasi, dan kata-kata yang mereka dengar dari orang dewasa di sekitar mereka. Dengan menunjukkan karakter yang baik dan perilaku yang sesuai, orang dewasa dapat memengaruhi pembentukan karakter anak secara positif.

5. Pembentukan Tanggung Jawab dan Disiplin
Melalui teori belajar behavioristik, anak-anak belajar mengenai tanggung jawab dan disiplin. Mereka memahami bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif. Misalnya, di sekolah Guru dapat menggunakan penguatan positif untuk memotivasi anak-anak agar datang tepat waktu, membawa buku pelajaran, dan berprilaku yang baik di kelas. Siswa yang mematuhi peraturan dan tugas mereka mungkin menerima pengakuan positif dan pujian. Hal ini membantu mereka mengembangkan kesadaran tentang tanggung jawab terhadap perilaku mereka dan disiplin dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Jadi Kesimpulan dari pembahasan kita kali ini yaitu :
Teori belajar behavioristik adalah alat yang sangat berguna dalam membentuk karakter anak-anak. Dengan fokus pada perilaku yang terukur, penguatan positif, pembentukan kebiasaan positif, peran model orang dewasa, dan pembelajaran tentang tanggung jawab, teori ini memberikan landasan yang kuat bagi pendidikan karakter. Bagaimanapun, penting untuk diingat bahwa teori ini bukan satu-satunya pendekatan yang bisa digunakan. Kombinasi dengan prinsip-prinsip lain dalam pendidikan karakter dapat menghasilkan hasil yang lebih baik.
Dalam era di mana karakter anak-anak menjadi semakin penting dalam membentuk masa depan mereka, pemahaman dan penerapan teori belajar behavioristik dalam pembentukan karakter merupakan langkah penting menuju generasi yang lebih baik dan lebih etis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun