Partisipasi politik adalah suatu kegiatan seseorang ataupun kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan berpolitik, antara lain dengan jalan memilih pemimpin negara baik secara langsung maupun tidak langsung yang memengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). (Budiarjo, 2008: 367). Saat ini indonesia masih dikategorikan negara dengan demokrasi yang cacat. Hal ini dapat dilihat dari salah satu indikator demokrasi yaitu partisipasi politik. Di indonesia sendiri masih banyak masyarakat yang enggan untuk berpartisipasi politik, hal ini lah yang membuat ranking demokrasi indonesia tertinggal jauh.
Salah satu contoh dari partisipasi politik yaitu seperti pemilihan presiden/wakil presiden, gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, serta walikota/wakil walikota. Hal ini terjadi karena wujud nyata dari negara yang menganut sistem demokrasi. Namun sebagian besar orang belum memiliki kesadaran politik yang tinggi, alasan mereka belum memiliki kesadaran politik yang tinggi diantaranya seperti sistem pendidikan yang masih dikategorikan rendah, sosialisasi yang kurang, dan anggapan bahwa dunia politik hanya perebutan kekuasaan saja, hal ini yang menjadikan masyarakat bersifat apatis dalam berpolitik.
Persoalan ini saya tulis karena dalam dunia politik masih banyak sekali masyarakat yang memiliki perspektif negatif mengenai partisipasi dalam dunia politik. Pertanyaan mengapa masih rendahnya partisipasi mayarakat dalam dunia politik? Karena masih banyak faktor-faktor penghambat yang mendorong masyarakat untuk enggan berpartisipasi dalam dunia politik, contohnya seperti para pemilih mulai merasakan jenuh dengan proses demokrasi yang tidak sesuai dengan harapan para pemilih.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi politik pada setiap pilkada, pemilu legislatif, dan pemilu presiden. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya masyarakat yang memiliki pemahaman bahwa memilih merupakan sebuah hak, bukan sebuah kewajiban, sehingga banyak dari mereka yang tidak menggunakan hak suaranya dalam menentukan figur calon pemimpin.
Selain itu terdapat pula beberapa faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya partisipasi politik diantaranya yaitu :
1. Pandangan mengenai seorang figur itu sendiri, program dari figur tersebut, serta kepentingannya.
Faktor pertama yaitu, sebelum menentukan suatu pilihan biasanya masyarakat melihat atau menilai figur yang cocok dengan hati mereka. Kriteria penilaian masyarakat dilihat dari profil figur tersebut, visi&misi dari figur tersebut, program yang dibuat oleh figur tersebut, dsb. Oleh karena itu pandangan mengenai seorang figur ini besar pengaruhnya bagi partisipasi politik.
2. Figur yang diajukan dalam pesta demokrasi kurang berkenan di hati masyarakat.
Faktor kedua yaitu, figur yang diajukan dalam pesta demokrasi kurang berkenan. Jika suatu figur diajukan dalam pesta demokrasi tetapi banyak dari masyarakat yang kurang berkenan maka bisa saja terjadi dua kemuungkinan yaitu masyarakat tidak mau memilih figur tersebut atau masyarakat memilih untuk tidak sama sekali memilih (golput).
3. Para pemilih mulai merasakan jenuh dengan proses demokrasi lima tahunan yang tidak membawa dampak bagi kehidupan masyarakat.