Hallo sobat kompasiana, ketemu lagi dengan saya M Ilham Putra Rahmadana. Kali ini saya akan mengulas mengenai strategi apa yang hendaknya dilakukan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi islam Indonesia di era 5.0. Oke tanpa basa basi cenat-cenut langsung gass ke materinya.
     Pada zaman ini semakin banyak masyarakat yang kesulitan mencari penghidupan yang berpengaruh pada sistem mikro ekonomi dalam lingkup rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.  Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab permasalahan perekonomian yang terjadi sehingga dari permasalahan perekonomian yang terjadi muncullah solusi-solusi yang dapat mempermudah permasalahan tersebut. Inilah yang disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Begitupun dengan kehidupan Islam yang juga mengatur mengenai perekonomian, dalam Islam juga terdapat permasalahan perekonomian, tidak hanya pada perekonomian konvensional saja perekonomian Islam juga mengalami permasalahan yang berakibat pada tumbuhnya perekonomian Islam. Di sini pertumbuhan ekonomi syariah juga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Hal ini juga menjadi pedoman agar masyarakat dapat belajar tentang ekonomi berbasis Islam. Tentu saja keberadaan ekonomi Islam akan memberikan manfaat bagi banyak orang. Karena ekonomi syariah mempunyai banyak manfaat bagi seluruh masyarakat dan tentunya bersumber dari pedoman dan ketentuan yang terpercaya.
     Di era 5.0 semuanya serba digital dan instan dan semakin berkemabang. Begitu juga ekonomi di seluruh dunia juga semakin berkembang. Para pelaku ekonomi harus bijak dan terus berinovaasi menggunakan sarana digitaal yang tepat agar dapat mempermudah dalam menjalanankan kegiatan ekonomi. Indonesia dengan penduduk mayoritas beragama islam menempati peringkat ke 4 State of the Global Islamic Economic. Ekonomi islam hadir untuk mempermudah masyarakat islam agar terhindar dari maysir, gharar, dan riba. Ekonomi Islam dalam pengamalannya mempunyai landasan hukum yakni Al-Quran, Hadits, Ijma', dan Qiyas.Â
     Dalam perkembangannya, tentunya pertumbuhan ekonomi islam di Indonesia di era 5.0 mempunyai beberapa strategi. Strategi  yang pertama yaitu mengedukasi masyarakat mengenai pemahaman ekonomi islam. Pemahaman masyarakat menganai ekonomi islam sangatlah penting karena menjadi pondasi awal mereka dalam melaksanakan kegiatan ekonomi islam.Pemahaman mengenai ekonomi islam dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti melakukan sosialisai mengenai ekonomi islam, menambahakan pengetahuan mengenai ekonomi islam di jenjang sekolah, dan mengadakan seminar kegiatan yang berhubungan ekonomi berbasis syariah.
     Strategi  yang kedua yakni, dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah sangatlah penting. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi islam, pemerintah dapat membuat suatu  kebijakan yang mengatur tata cara aturan mengenai ekonomi islam. Pemerintah juga dapat bekerjasama dengan perusahaan islam sehingga lapangan pekerjaan menjadi terbuka. Melalui kerjasama tersebut lapangan pekerjaan menjadi luas sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi islam di Indonesia.
     Strategi  yang  ketiga yakni, pemanfaatan teknologi yang tepat. Di era digital 5.0 semua serba digital, dimana teknologi AI semakin banyak digunakan. Banyak lapangan pekerjaan yang mulai tergantikan oleh teknologi AI. Oleh sebab itu, kini masyarakat dan pelaku ekonomi harus semakin berinovasi dan mempunyai sifat tahan banting agar tidak kalah dengan teknologi AI. Sebenarnya teknologi AI memiliki ibarat pedang bermata 2, jika seorang pelaku ekonomi pandai dalam memanfaatkan teknologi AI, maka teknologi AI akan mempermudah dan mepersingkat waktu pelaku ekonomi dalam menjalankan kegiatan ekomomi islam. Sedangkan jika seorang pelaku ekonomi tidak dapat memanfaatkan teknologi AI tersebut, maka pelaku ekonomi tersebut akan ketinggalan zaman dan kalah bersaing dengan pelaku usaha lainnya.
     Strategi yang terakhir yakni, mengembangkan sektor keuangan islam. pengembangan lembaga keuangan islam seperti perbankan syariah. Pertumbuhan keuangan syariah yang dipandang sangat sesuai dengan pembiayaan sektor riil terutama UKM dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas. Selain itu, pemanfaatan dana zakat, infaq, dan waqaf juga memiliki potensi yang juga besar dalam membantu mewujudkan distribusi pendapatan dan kekayaan serta mengatasi ketimpangan di masyarakat.
     Dengan menjalankan strategi-strategi diatas diharapkan laju pertumbuhan Indonesia di era digital 5.0 dapat berjalan dengan lancar. Walaupun tidak mudah, tentunya masyarakat, pemerintah, dan pelaku ekonomi hendaknya dapat mengimplementasikan strategi tersebut dalam menjalankan kegiatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi islam dapat berjalan dengan maksimal. Mungkin cukup sekian sobat Kompasiana artikel singkat yang membahas mengenai strategi untuk memajukan pertumbuhan ekonomi islam di Indonesia di era 5.0. Kurang lebihnya saya mohon maaf, wassalamualakum wr. wb.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H