Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Putra Rahmadana
Muhammad Ilham Putra Rahmadana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Ekonomi dari Era Orde Baru Hingga Era Reformasi

16 November 2022   10:48 Diperbarui: 16 November 2022   10:50 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah suatu negara demokrasi. Demokrasi sendiri memiliki arti bentuk pemerintahan dimana semua rakyat negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Tak hanya itu, semua warga Indonesia memiliki kwdudukan tertinggi di dalam suatu keputusan karena Indonesia menganut sistem pemerintahan Demokrasi. Sistem demokrasi Indonesia merupakan suatu proses sejarah dan politik perkembangan demokrasi di Indonesia. Indonesia mengalami banyak perubahan demokrasi dari masa ke masa. Setiap demokrasi yang ada di Indonesia juga memiliki sejarah mengenai perkembagan dari berbagai bidangnya.

Indonesia telah mengalami pergantian demokrasi sebanyak 4 kali, mulai dari era demokrasi parlementer hingga kini era demokrasi reformasi. Sejak pergantian demokrasi tersebut ekonomi yang ada di Indonesia mengalami pasang surut, yang menunjukkan belum mengalami kestabilan ekonomi dari masa demokrasi parlementer hingga demokrasi reformasi.

Sekarang ini Indonesia menggunakan sistem era demokrasi reformasi. Reformasi sendiri merupakan suatu proses pembentukan kembali dari kehidupan lama diganti dengan kehidupan baru.  Latar belakang Indonesia mengalami perubahan demokrasi reformasi tentu disebabkan oleh suatu hal yang mendasarinya. Ketidakmampuan pemerintahan orde baru dalam mencegah krisis yang ada di Indonesia menjadikan harus diubahnya sistem orde baru menjadi sistem era reformasi. Banyak faktor yang membuat pemerintahan orde baru, yakni ketidakadilan pemerintah dalam berpolitik, dalam berekonomi, dan dalam menjalankan hukum. Orde baru sendiri telah dipimpin oleh Presiden Soeharto selama 32 tahun lamanya. Pada masa orde baru tersendiri Indonesia mengalami pembangunan infrastruktur yang sangat signifikan. Akan tetapi , berbagai pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Soeharto tersebut tidak merata dan hanya dipusatkan pada daerah-daerah tertentu saja. Hal tersebut, tentu mengakibatkan kesenjangan sosial antara daerah pusat dengan daerah non pusat, karena pembangunan yang digerakkan oleh pemerintahan Presiden Soeharto hanya terpusat pada pemerintahan pusat. Tak hanya itu dalam kabinet pemerintahannya Presiden Soeharto juga melakukan tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Hal tersebut semakin membuat ketidakpercayaan masyarakat semakin tinggi terhadap pemerintahan orde baru. Pada tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang menambah kesengsaraan masyrakat di Indonesia. Harga bahan pokok semuanya naik, pemutusan hubungan kerja (PHK) banyak terjadi, angka pengangguran semakin meningkat, dan daya beli masyarakat menurun drastis. Bahkan, nilai tukar rupiah terhadap dollar sampai bulan Maret masih mencapai Rp. 16.000,00 per dollarnya. Tak hanya itu, puncaknya adalah pada tahun 1998. Para masyarakat dari berbagai kalangan mengungkapkan kekeceewaan terhadap pemerintahan era orde baru dengan demo besar-besaran pada mei 1998. Para mahasiswa juga ikut turun ke jalan mengikuti demo dengan tujuan ingin melengserkan pemerintahan Presiden Soeharto yang diniliai gagal dalam menyelesaikan berbagai masalah yang menyengsarakan Indonesia, terutama krisis moneter ekonomi yang ada di Indonesia. Para mahasiswa melakukan demonstasi pada tanggal 19-21 di depan gedung DPR/MPR yang ada di Jakarta. Puncaknya yakni, pada tanggal 21 Mei 1998 yang bertempat di istana kepresidenan, Presiden Soeharto menyatakan mundur dari jabatan presiden dan sekaligus pengambilan sumpah presiden baru yang menggatikan Presiden Soeharto yakni oleh Bj. Habibibie yang dikukuhkan menjadi presiden ke-3. Dengan demikian berakhirlah pemerintahan era orde baru dan menjadi awal lahirnya pemerintahan era reformasi.

Lahirnya pemerintahan era reformasi menjadi lembaran baru bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat menuntut agar menciptakan pemerintahan yang adil dan bersih dari kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Masyarakat juga berharap pemerintah segera melakukan tindakan penyelesaian masalah krisis yang melanda berbagai bidang di Indonesia. Pemerintah juga mengupayakan penyelesaian masalah di berbagai bidang terutama di bidang ekonomi. Pemerintah ingin mengupayakan dan menstabilkan berbagai bahan pokok dan harga bbm agar harga dari barang tersebut tidak mahal, sehingga tidak memberatkan masyarakat. Pemerinta juga mengupaakan penstabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar agar nilai tukar rupiah tidak terpuruk dan merosot.

Di era reformasi ini Indonesia kini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Kemajuan di berbagai bidang cukup terlihat signifikan dan upaya perbaikan infrastruktur terus dilakukan guna menopang pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia. Pemerintah Indonesia terus bertekad  dengan meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur, karena sektor tersebut menjadi salah satu penopang utama terhadap perekonomian yang ada di Indonesia.

Pemerintah era reformasi yang kini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo telah terbilang sukses dalam memajukan aspek di segala bidang di Indonesia. Kini tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia sama dengan berbagai negara-negara lain, yakni ancaman resesi ekonomi. Walaupun Indonesia dipastikan tidak mengalami resesi ekonomi, akan tetapi ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan laju ekonomi. Ketika perlambatan laju ekonomi muncul, tentu banyak dampak yang dirasakan oleh pebisnis dan UMKM Indonesia. Jika UMKM tidak kuat menghadapi imbas dari krisis global, pengangguran akan terjadi di berbagai tempat, karena 90% pekerja Indonesia bekerja lewat sektor UMKM.

Tantangan negara yang ada di seluruh dunia sekarang ini yakni bayang-bayang resesi ekonomi pada tahun 2023. Akan tetapi para ahli ekonomi menilai kecil kemungkinan Indonesia mengalami resesi ekonomi pada tahun 2023. Hal ini karena sebagian besar perekonomian Indonesia mengandalkan konsumsi domestik sehingga tranmisi dari resesi ekonomi global tidak akan berdampak besar. Meski demikian, perlambatan ekoomi global akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia pada tahun depan. Selain perlambatan ekonomi global, faktor lainnya yang mempengaruhi laju pertumbuhan di Indonesia adalah kenaikan suku bunga BI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun