Perayaan HUT TNI ke-69 digelar secara meriah di Dermaga Ujung, Mako Armatim (Markas Komando Armada RI Kawasan Timur) Surabaya 7 Oktober 2014 kemarin. Perayaan yang mengambil tema “Patriot Sejati, Profesional dan Dicintai Rakyat” ini menampilkan ratusan alutsista (peralatan utama sistem pertahanan) dan 22 ribu personel TNI dari tiga matra: darat, laut, dan udara. Pagelaran ini disebut-sebut sebagai perayaan terbesar sepanjang sejarah berdirinya TNI.
Sehari setelah perayaan digelar pameran alutsista TNI di kota yang sama. Di Makodam V Brawijaya, TNI AD memamerkan berbagai macam alutsistanya. Sedangkan di Mako Armatim TNI AL menggelar open ship tiga kapal perang RI (KRI) terbarunya yaitu KRI Usman Harun, KRI Bung Tomo dan KRI John Lie.
Alhamdulillah saya berkesempatan mengunjungi dua pameran tersebut. Tujuan pertama adalah berkunjung ke Pangkalan Armatim karena open ship dibatasi hanya sampai siang. Di Pangkalan Armatim masih tampak sisa-sisa perayaan HUT TNI yang digelar sehari sebelumnya. Di dermaga telah bersandar 4 KRI (KRI Bung Tomo, KRI John Lie, KRI Usman Harun dan KRI Diponegoro) secara bersebelahan.
[caption id="attachment_365806" align="aligncenter" width="300" caption="KRI Usman Harun (sumber: antaranews.com)"]
[caption id="attachment_365807" align="aligncenter" width="300" caption="Bekas perayaan HUT TNI"]
Tiga KRI pertama adalah kapal jenis multi-role light frigate (MRLF) yang disebut sebagai kapal kombatan paling canggih milik TNI AL. Kapal MRLF mampu menghadapi serangan dari udara, permukaan laut maupun bawah laut. Sederhananya tiga KRI tersebut walau mempunyai ukuran tidak besar tetapi mempunyai daya penghancur yang tinggi. Ketiga kapal ini diproduksi di Inggris. KRI Bung Tomo pertama tiba di Tanah Air pada awal Agustus. Sedangkan KRI Usman Harun dan KRI John Lie menyusul awal September lalu.
[caption id="attachment_365808" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Koarmatim siang itu, tampak patung Jalesveva Jayamahe"]
Mungkin di antara kita masih asing dengan nama John Lie yang dijadikan nama salah satu kapal perang kita. John Lie adalah seorang pahlawan nasional beretnis Tionghoa. John Lie dikenal karena sering memimpin pelayaran penetrasi ke Singapura dan berhasil menembus blokade Belanda.
Tiga MRLF yang baru dimiliki TNI AL ini mempunyai spesifikasi yang sama, hanya berbeda nama saja. Berdimensi panjang 95 meter, lebar 12,7 meter dan tinggi 15,49 meter. Sistem persenjataan terdiri dari meriam, senapan pertahanan, peluncur rudal, peluncur misil udara dan peluncur torpedo. Menurut anggota TNI yang saya tanyai, MRLF dapat mencapai kecepatan 31 knot atau sekitar 55,8 km per jam (1 knot setara 1,8 km per jam).
[caption id="attachment_365810" align="aligncenter" width="300" caption="Teropong, saya coba menggunakan teropong ini, objek yang jaraknya ratusan meter dapat terlihat dengan sangat jelas"]