: Aspar Paturusi
Apakah di nagari elok ini kita boleh memilih, Daeng?Sungguh, pilihan kita tunak begitu saja
Merekalah petani itu, dan kita ladangnya
Mereka mencangkul di punggung kita
Setelah pungkas hara kita diambil
mereka boleh berhuma di tempat lain
Daeng benar, kita memang sudah dikalahkan
Simpanlah puisi itu serupa badiktak akan lepas dia dari sarungnya
jika tak ada maksud. Suatu ketika
apabila kondisi negara semakin bahaya
bolehlah puisi itu dihunus
diarahkan, dan ditikamkan.
Hanya kata-kata
senjata kita sekarang
Takzimku padamu, Daengku
------------------
Juni, 2011
(Sambutanku pada dua puisi: Sobat Tani dan Kusimpan Saja Puisi Ini dalam DUA PUISI UNTUKMU #144 karya sastrawan/penyair Aspar Paturusi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H