Mohon tunggu...
Ilham Pasawa
Ilham Pasawa Mohon Tunggu... Novelis - ~Pecandu Kopi~

Manusia yang ingin memanusiakan dan dimanusiakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Judi Online Musuh Baru Generasi Muda Setelah Narkoba

4 Agustus 2022   06:35 Diperbarui: 4 Agustus 2022   08:15 3263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengundi nasib atau yang lebih akrab disebut dengan judi memang sudah menjadi penyakit sosial yang ada di kalangan masyarakat sejak dahulu. Fenomena judi akhir-akhir ini menjadi lebih sering diperbincangkan seiring dengan mewabahnya permainan "slot" yang bisa dimainkan di manapun dan kapanpun. 

Judi slot atau judi online ini menjadi tantangan baru bagi masyarakat, terlebih para orang tua dan pemuka agama. Dimana judi slot ini kebanyakan menyerang pemuda dan usia produktif. Hampir setiap pemuda dan "tempat nongkrong" dijumpai satu atau dua orang yang memainkan permainan haram ini.

Beberapa orang yang saya temui dan kedapatan tengah bermain judi slot mengaku judi slot ini seperti candu yang mungkin melebihi candu "narkoba". Mereka mengaku semakin kalah menjadi semakin penasaran, sebab rasa penasaran itu mereka akhirnya rela untuk mengeluarkan uangnya demi kemenangan yang tak pasti. 

Celakanya, para pemain judi slot ini tak semuanya dari kalangan ekonomi berada, kebayakan yang saya temui justru dari kalangan ekonomi menengah dan bawah. Karena itu, sebab candu yang disebabkan menjadikan setiap orang yang bermain terus merasa kurang dan ingin bermain lagi, celakanya tak jarang orang yang sudah kehabisan uang sampai meminjam di aplikasi pinjaman online (Pinjol). Akhirnya keuangan mereka menjadi semakin terpuruk dan memicu depresi.

Menurut pengakuan teman saya yang berprofesi sebagai psikolog yang tak mau saya tuliskan namanya, beberapa bulan belakangan banyak clientnya yang menyampaikan keluhan depresi akibat kalah besar dalam permainan judi slot. Dan masih menurut kawan saya ini, kebanyakan dari mereka adalah usia produktif dan remaja.

Fenomena ini jika dibiarkan begitu saja tentu akan menyebabkan suatu kekhawatiran yang besar. Di mana bukan hal yang tak mungkin jika orang sudah menjadi candu dan kehabisan uang akan nekat mencari uang dengan cara apapun. Bukan hal mustahil jika pada akhirnya akan menimbulkan suatu tindakan kriminalitas yang tidak kita harapkan.

Lantas kenapa fenomena ini bisa terjadi? 

Judi slot menjadi tenar di masa pandemi, sebab pada masa pandemi ruang gerak masyarakat menjadi terbatas sehingga orang-orang menjadi bosan di rumah. Melihat iklan kemenangan yang terus menerus ditawarkan oleh situs-situs judi dan beberapa menyewa influence untuk mempromosikan situsnya di berbagai platform media sosial membuat orang yang sedang bosan tertarik dan akhirnya tercebur dalam lingkaran perjudian. 

Menurut beberapa pemain yang saya tanyakan, kebanyakan dari para pendaftar baru memang tak jarang diberikan kemenangan besar Hal itu tentu membuat pemain baru itu merasa ketagihan dan akhirnya bermain lagi dan lagi hingga menguras uang yang mereka miliki.

Jika hal ini tidak baik kenapa cenderung dibiarkan? Tentu kita tahu jika pemerintah dibawah Kominfo sudah berusaha membendung judi online dengan memblokir situs-situs judi yang merajalela. 

Namun mereka seperti jamur yang mati satu tumbuh seribu. Saya kira untuk mencegah mewabahnya judi slot ini kita bukan hanya menyerahkan pada pihak pemerintah semata, semua lapisan masyarakat harus turun tangan dan bekerja sama untuk mencegah mewabahnya judi slot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun