Pembahasan ini terdiri dari 2 kubu yaitu kubu militer dan anti militer. Dari kubu militer melontarkan pernyataan bahwa hidup berdampingan secara damai merupakan hal yang skeptis. Hal tersebut dibalas oleh delegasi Indonesia dan Mesir yang memberikan pengertian bahwa hidup berdampingan secara damai maksudnya adalah menuntut negara negara besar untuk tidak melakukan tindak power politics.Â
Setelah perdebatan besar, dibentuklah panitia perumus yang berisikan Tiongkok, India, Mesir, Burma, Kamboja, Lebanon, Jepang, Liberia, Sri Lanka, Turki, Pakistan, dan Filipina, dengan ketua Presiden Nasser dan pelapor Pangeran Wan Waithayakon. Pada akhirnya, walau sempat terancam deadlock, panitia perumusan berhasil merumuskan Dasasila Bandung yang dijadikan sebagai pegangan atau pedoman yang memiliki kekuatan moral yang besar untuk meredakan ketegangan dunia.
Relevansi Konferensi Asia Afrika Dengan Kondisi Diplomasi Indonesia Saat Ini
      Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu langkah yang berhasil ditempuh oleh Indonesia untuk meredakan ketegangan yang terjadi pada saat itu. Konferensi ini bahkan mendapat pujian oleh masyarakat internasional, pasalnya konferensi tersebut dilaksanakan di Indonesia yang mana pada saat itu Indonesia merupakan negara yang baru merdeka, akan tetapi memiliki pandangan yang sangat luar biasa yang dapat mempengaruhi gejolak yang sedang terjadi di dalam politik Internasional.Â
Sampai saat ini, Indonesia masih menjadi driving force negara negara di wilayah Asia Afrika. Indonesia menjadi inisiator bagi negara negara di wilayah Asia Afrika dalam merundingkan persoalan persoalan di wilayah tersebut. Terbukti dengan walau tanpa adanya Konferensi Asia Afrika ke 2, Indonesia masih dapat mendiskusikan mengenai permasalahan permasalahan di Asia Afrika melalui pertemuan rutin negara negara Asia Afrika. Selain menjadi driving force, Indonesia juga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat internasional karena telah berhasil melaksanakan konverensi Asia Afrika.
Referensi:
Haryanto, A., & Pasha, I. (2016). Diplomasi Indonesia: realitas dan prospek. Pustaka Ilmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H