Mohon tunggu...
Hamznoer
Hamznoer Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ordinary Person

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Marak Sopir Angkot Anak-Anak di Cikarang

1 Januari 2023   17:47 Diperbarui: 1 Januari 2023   18:01 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cikarang – Supir tembak angkutan umum di Cikarang menjamur. Rata-rata mereka masih berusia bawah 17 tahun. Jangan memiliki pengalaman, surat izin mengemudi (SIM) saja tidak punya.

Di bilanganSentral Grosir Cikarang, Tim Liputan Investigasi Unviersitas Singaperbangsa Karawangmenemukan sopir angkutan umum di bawah umur dengan trayek Cikarang – Sukatani. Berdasarkan pengakuan para supir cilik tersebut, menjadi supir angkot adalah kenikmatan. "Awalnya diajak teman, lama-lama ya asik aja gitu” tutursalah seorangsopir angkot berusia muda itu.

Anak pria itu terjun menjadi supir angkot sejak setengah tahun lalu dengan alasan untuk menambah uang saku. Biasanya jam operasionalnyasetelahpulang sekolah, yaitu sore hingga malam hari. Pagi sampai siang,dia biasanya bersekolah.

Supir Cilik di daerah SGC | sumber: Hasil Dokumentasi Pribadi
Supir Cilik di daerah SGC | sumber: Hasil Dokumentasi Pribadi

Supir angkot di bawah 17 tahun lainnya, yaitu laki-laki inisial M (16 tahun) juga mengaku menjadi supir angkot karena diajak temannya. Siswa salah satu sekolah negeri di daerah Sukatani itu mengatakan, setelah beberapa bulan menjadi supir angkot, dia akhirnya menikmati pekerjaan tersebut.

Ia mengklaim, selama menjadi supir angkot, tidak ada pihak berwenang yang pernah menegurnya. “Walau banyak Dishub sama Polisi yang berseliweran di sekitar lokasi, namun tidak ada yang memberikan sanksi kepada sopir di bawah umur,” ujarnya kepada Tim Liputan Investigasi Unsika.

Menurutnya, pendapatan yang lumayan banyak menjadi salah satu faktor ia tetap bertahan menyupir angkot walau masih di bawah umur. "Biasanya bisa dapat sampai Rp300 ribu kalau ramai. Lumayan buat nambah uang jajan" tuturnya.

Supir angkot cilik lainnya, berinisal R (16 tahun) mengaku terjun menjadi supir karena awalnya dia menjadi kernet dari angkot yang dibawa oleh Bapaknya. “Lama-lama dia ingin mencoba menjadi sopir angkot juga,” ujarnya.

Anak-anak berinisial R tadi menjadi supir angkot setelah diizinkan oleh orangtuanya. Dia menggunakan angkot milik ayahnya untuk mencari penumpang. Untuk mengemudi mobil, R belajar dari ayahnya.

Dia bisa memperoleh pendapatan setengah hari menjadi supir angkot, sebesar Rp150 ribu. “ Kalau saya narik angkot setengah hari saja, saya bisa mendapatkan Rp150 ribu, dan itu saya narik angkot dari jam sembilan pagi sampai jam 1 siang,” ujar supir angkot tersebut.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun