KKN Tematik merupakan salah satu program unggulan dari Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Kewirausahaan dan Pengembangan KKN LPPM UPI. Fungsi KKN mahasiswa UPI adalah; Pertama, fungsi pembelajaran, artinya KKN merupakan ajang atau kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar mendekatkan diri kepada masyarakat dan belajar mengidentifikasi permasalahan dengan mencari solusinya yang ditemukan selama kegiatan berlangsung di lapangan.
Kedua, fungsi motivasi, artinya KKN pada dasarnya merupakan wujud aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi yang pada prakteknya memotivasi masyarakat kearah peningkatan berswadaya, gotong royong self planning, self action, dan self evaluation, dalam upaya pembangunan masyarakat.
Pada kegiatan KKN ini penulis dan empat anggota kelompok lainnya melaksanakan kegiatan KKN di Desa Wanakerta Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta. Tema dari KKN Tematik UPI kali ini yaitu “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan MBKM” sedangkan sub tema dari kelompok kami adalah ”Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi”. Dalam pelaksanaannya kami dibantu oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaiitu Ibu Dr. Hj. Linda Setiawati, M.Pd.
Air adalah sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena air merupakan media penularan penyakit, disamping itu juga pertambahan jumlah penduduk didunia ini yang semakin bertambah jumlahnya sehingga menambah aktivitas kehidupan yang mau tidak mau menambah pencemaran air yang pada hakikatnya dibutuhkan.
Air merupakan satu kebutuhan pokok yang tidak kita pisahkan dengan kehidupan sehari-hari makhluk hidup didunia. Air merupakan bagian yang esensial bagi makhluk hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia. Semua makhluk hidup memerlukan air bahkan tanpa air memungkinkan tidak ada kehidupan. Demikian pula manusia mungkin dapat hidup selama beberapa hari tanpa makan tetapi tidak akan bertahan hidup selama beberapa hari tanpa minum.
Air sangat penting untuk kehidupan bukanlah suatu yang baru karena telah lama diketahui bahwa tidak satupun kehidupan yang ada didunia dapat berlangsung terus tanpa tersedianya air yang cukup. Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari secara umum harus memenuhi standar kuantitas dan kualitas.
- Ditinjau dari segi kuantitas
Air adalah salah satu diantara kebutuhan hidup yang paling penting. Air termasuk dalam sumber alam yang dapat diperbaharui, karena secara terus menerus dipulihkan melalui siklus hidrologi yang berlangsung menurut kodrat. Namun air merupakan sumber alam yang lain dari pada yang lain dalam arti bahwa jumlah keseluruhan air yang bisa didapat di seluruh dunia adalah tetap, persediaan totalnya tidak dapat ditingkatkan atau dikurangi melalui upaya-upaya pengelolaan untuk mengubahnya. Persediaan total dapat diatur secara lokal dengan dibuatnya bendungan atau sarana-sarana lainnya.
Disepakati bahwa volume total air di bumi adalah sekitar 1,4 milyar Km yang 97% adalah air laut. Sisanya 2.7% adalah air tawar yang terdapat didaratan dan berjumlah 37,8 juta Km berupa lapisan es dipuncak-puncak gunung gletser (77,3%), air tanah resapan (22,4%), air danau dan rawa-rawa (0,35%), uap air diatmosfir (0.04%), dan air sungai (0,01%).
Kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Ditinjau dari segi kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga adalah:
Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.
Kebutuhan air untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30 liter / orang perhari.
Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang perhari.
Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau pembuangan kotoran 4 – 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian perorang adalah 60 – 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap harinya tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu atau semakin tinggi tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.
- Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air
Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air.
Kualitas air tanah dipengaruhi beberapa hal antara lain iklim, litologi, waktu dan aktivitas manusia. Seperti diuraikan berikut:
Iklim meliputi curah hujan dan temperatur. Perubahan temperatur berpengaruh terhadap pelarutan gas. Semakin rendah temperatur maka gas yang tertinggal sebagai larutan semakin banyak. Curah hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan melarutkan unsur – unsur kimia antara lain, oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan unsur lainnya.
Litologi yaitu jenis tanah dan batuan dimana air akan melarutkan unsur – unsur padat dalam batuan tersebut.
Waktu yaitu semakin lama air tanah itu tinggal disuatu tempat akan semakin banyak unsur yang terlarut.
Aktivitas manusia yaitu kepadatan penduduk berpengaruh negatif terhadap air tanah apabila kegiatannya tidak memperhatikan lingkungan seperti pembuangan sampah dan kotoran manusia.
Karakteristik air dipengaruhi oleh faktor –faktor manusia, sehingga kualitas air sangat beragam dari satu tempat ke tempat lain. Standar – standar kualitas air merupakan harga–harga yang ekstrim yang digunakan untuk meningkatkan tingkat–tingkat air dimana air menjadi ofensif secara estetik, tidak sesuai secara ekonomik maupun tidak layak secara higienik untuk penggunaan air.
Berdasarkan pembahasan di atas penulis melaksanakan program kerja KKN Tematik dengan bentuk sosialisasi kepada masyarakat Rt 09 Rw 03 Desa Wanakerta Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta. Media sosialisasi ini berupa E-Book yang dapat diakses melalui smartphone android ataupun perangkat lainnya. Untuk penyebaran E-Book ini penulis sebarkan melalui Whatsapp Grup dan sosialisasi secara door to door kepada tiap-tiap rumah warga yang berada di Rt 09 Rw 03 Desa Wanakerta Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta.
Pada kesempatan ini juga kami melakukan survey ke tempat sanitasi yang digunakan oleh warga untuk mengetahui kondisi tempat sanitasi tersebut. Selain itu penulis membuat poster yang berisi kampanye hemat air dan ajakan untuk mengenali kualitas sumber air rumah tangga dilengkapi link E-Book yang sebelumnya telah disosialisasikan.
Program kegiatan KKN selanjutnya yaitu pembagian tong sampah kepada warga Rt 09 Rw 03 Desa Wanakerta Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta. Harapan penulis dengan diadakannya pembagian tong sampah ini diharapkan warga desa di wilayah tersebut dapat terbiasa membuang sampah kepada tempatnya sehingga tidak mencemari sumber air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H