Mohon tunggu...
Ilham Maulana
Ilham Maulana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Keep smile

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen-Jejak Kota Tua

10 Juni 2024   09:11 Diperbarui: 10 Juni 2024   11:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang membaca buku/pexels.com/@Andrea Piacquadio

Di suatu kota tua yang dilupakan oleh modernitas, ada sosok pria bernama Arman. Setiap pagi hari, ia melewati jalanan sempit yang berliku-liku, diapit oleh bangunan-bangunan yang seakan berbicara tentang masa lalu yang penuh dengan kemenangan. Kota tua itu pernah menjadi pusat perdagangan yang ramai, namun sekarang hanya meninggalkan ejak-jejak usang dari masa lalu.

Arman merupakan seorang tukang kebun di taman kota yang berada di tengah kota tua itu. Taman itu adalah satu-satunya tempat yang masih menunjukkan keindahan dan kehidupan di antara bangunan-bangunan yang terkelupas catnya dan toko-toko yang ditutup rapat-rapat. 

Setiap pagi hari, Arman merawat bunga-bunga dan tanaman di taman tersebut dengan penuh cinta dan kasih sayang. Bagi Arman, taman itu adalah dunia kecilnya, tempat di mana ia bisa melarikan diri dari kenyataan hidup yang keras dan penuh tantangan.

Suatu hari, saat sedang menyiram bunga yang indah di sudut taman, Arman menemukan sebuah buku yang sudah tua yang tergeletak di bawah bangku kayu. Buku itu tertutup debu dan tampak sudah lama tidak ditersentuh. 

Dengan berhati-hati, Arman membersihkan debu dari sampul buku dan membuka halaman pertamanya. Di dalamnya terdapat tulisan tangan yang indah dan menawan, menceritakan kisah seorang wanita bernama Lina yang hidup di kota tua itu beberapa dekade lalu.

Lina merupakan seorang penulis yang penuh bersemangat. Ia mencintai kota tua itu dengan semua keindahan dan kekurangannya. Setiap hari, Lina menulis tentang kehidupan orang-orang di kota tua, tentang suka dan duka mereka, serta tentang harapan dan impian mereka. Dalam tulisannya, Lina berusaha mengabadikan setiap momen-monen berharga di kota tua itu, sehingga kenangan tentang tempat itu tidak akan benar-benar hilang.

Arman terkagum-kagum oleh tulisan-tulisan Lina. Setiap kali ia membaca buku itu, ia merasa seperti dibawa kembali ke masa dahulu, merasakan kehidupan kota tua seperti yang pernah dirasakan oleh Lina. Hari demi hari, Arman semakin jatuh cinta dalam kisah-kisah di buku tersebut. Ia merasa menemukan sahabat sejati dalam diri Lina, meski hanya melalui tulisan-tulisannya.

Suatu sore hari, saat malam mulai menyelimuti kota tua, Arman menemukan sebuah surat di halaman terakhir buku tersebut. Surat itu ditujukan untuk siapa saja yang menemukan buku tersebut. Di dalam surat nya, Lina menulis tentang impiannya untuk melihat kota tua itu kembali hidup, untuk melihat orang-orang kembali menghargai keindahan yang tersembunyi di balik bangunan-bangunan tua dan jalanan berliku-liku.

"Jika anda membaca surat ini, aku harap kamu dapat membantu mewujudkan impian saya. Kota tua ini memiliki banyak cerita yang belum terselesaikan, dan aku yakin masih banyak keajaiban yang menanti untuk ditemukan," tulis Lina dalam suratnya.

Arman merasa terpukul untuk melakukan suatu hal. Ia mulai berbicara dengan orang-orang setempat, mengajak mereka untuk bersama-sama menjaga dan memperindah kota tua itu. Dengan penuh semangat yang baru, mereka membersihkan jalanan-jalanan, memperbaiki bangunan-bangunan tua, dan menanam bunga-bunga di setiap sudut kota tua.

Berita tentang kebangkitan kota tua itu menyebar dengan cepat. Wisatawan -wisatawan mulai berdatangan  untuk melihat keindahan dan sejarah yang dipulihkan oleh orang-orang setempat. Kota tua itu perlahan-lahan kembali hidup, penuh dengan warna dan suara, seperti yang pernah dituliskan  oleh Lina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun