Sepakbola bukan hanya sekedar cabang olahraga yang paling diminati oleh seluruh masyarakat dunia saja, sepakbola sudah menjelma menjadi instrumen penting dalam kehidupan dunia. Kini sepakbola juga menjadi sasaran bisnis oleh para predator dollar, buktinya kompetisi sepakbola sudah mulai menjamur di berbagai negara baik di benua Asia, benua Amerika bahkan sampai benua Eropa.
Kompetisi sepakbola di Indonesia sendiri diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB). Aturan-aturan permainan berhak diterapkan dalam kompetisi sesuai dengan aturan FIFA selaku federasi sepakbola internasional. Fair playmerupakan program FIFA yang sangat dijunjung tinggi karena bertujuan untuk mencegah diskriminasi dalam permainan sepakbola.
Kondisi sepakbola Indonesia dewasa ini semakin memprihatinkan, program Fair play seakan-akan kurang diperhatikan secara khusus oleh suporter sepakbola. Nilai fanatisme menjadi alasan utama bagi mereka untuk menghindari jeratan tegasnya program Fair play. Salah satu contohnya yaitu seperti yang dilakukan oleh Aremania (supporter Arema FC). Pada lanjutan Liga 1 Indonesia, Stadion Kanjuruhan Malang mempertemukan Arema FC dengan klub besar asal kota Bandung yaitu Persib Bandung.Â
Awalnya pertandingan berjalan lancar selama 45 menit babak pertama, kemudian dibabak kedua intensitas pertandingan semakin meningkat karena wasit selaku pengadil pertandingan dianggap tidak menjalankan amanahnya dengan baik dan benar. Alhasil pada menit ke-89 amarah suporter Arema FC memuncak, para suporter turun ke lapangan dan melempari kubu Persib Bandung dengan barang-barang yang ada ditangannya saat itu. Sebagai suporter klub yang berada di kasta tertinggi liga Indonesia kejadian memalukan semacam ini sebenarnya tidak pantas untuk dilakukan karena tidak memberi contoh yang baik kepada supporter klub-klub yang kelasnya berada dibawah.
Keadaan berbanding terbalik terjadi di Stadion Singaperbangsa Karawang. Pada saat launching klub Persika Karawang di dalam stadion bukan hanya terdapat supporter Persika dan masyarakat Karawang saja tetapi juga di hadiri oleh klub Persikabo dan Persikota yang berdomisili di luar kota Karawang. Dalam kegiatan tersebut sama sekali tidak terjadi kricuhan tetapi malah menyajikan pertandingan dan tingkah laku suporter yang sangat baik sehingga timbulah suasana yang harmonis.
 Disinilah agama berperan penting dalam dunia persepakbolaan. Agama mengajarkan sesuatu yang dijadikan aturan-aturan permainan sepakbola seperti sportifitas, tertib dan toleransi. Ketiga nilai tersebut apabila dilakukan secara bersamaan maka timbullah harmonisasi antara para pemain, official, sampai para suporter sehingga menyuguhkan persepakbolaan yang beradab dan berakhlak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H