Sosialisasi pengenalan marketplace, pelatihan digital marketing, dan pembukuan keuangan bagi UMKM digelar oleh kelompok KKNT-32 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang di Desa Sutojayan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang (16/07). Kegiatan digelar di Balai Desa Sutojayan yang dihadiri oleh 36 peserta yang merupakan penggiat usaha (UMKM) di desa dengan dua pemateri dari Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.Â
Antusiasme peserta terlihat dari jumlah peserta yang mengikuti kegiatan, serta ketertarikan peserta dalam forum diskusi. UMKM peserta ini berasal dari berbagai macam sektor jenis usaha, ada penggiat usaha tempe, sembako, pakaian, penjahit, olahan kopi, banner, raket badminton dan lainnya.
Melihat dari beberapa masalah yang timbul dalam beberapa UMKM, mahasiswa KKNT-32 FIA UB menggelar kegiatan sosialisasi ini. Atas hasil observasi dan survei UMKM yang dilakukan masih banyak UMKM di Desa Sutojayan yang belum paham mengenai digital marketing dan belum memiliki pencataan serta pembukuan keuangan usaha. Adapun tujuan dari hadirnya kegiatan sosialisasi ini adalah untuk mengatasi permasalahan tersebut.Â
Tujuan lain berlangsungnya kegiatan disampaikan oleh Mutiara Maharani, salah satu anggota KKN-T 32 yang berperan sebagai MC kegiatan. "Sosialisasi ini kami adakan untuk membantu para pelaku UMKM di Desa Sutojayan dalam memasarkan produk mereka melalui media sosial, pun membantu mereka dalam menyusun laporan keuangan secara sederhana karena mayoritas pelaku UMKM disini belum dan tidak memiliki media sosial dan laporan keuangan." Ujarnya.
"Optimalisasi UMKM di Desa Sutojayan Menuju Ekonomi Desa yang Mandiri" merupakan tema yang diusung dalam kegiatan sosialisasi ini. Safarudin Hisyam Tualeka, S.Tr.Kom., MAB., selaku dosen program studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya merupakan pemateri pertama pada sosialisasi.Â
Pengenalan marketplace dan digital marketing merupakan materi yang disampaikan beliau. Mengawali diskusi dengan memberikan ucapan terima kasih dan pengertian kepada peserta akan pentingnya keberadaan dan hadirnya mereka bagi negara. "Terima kasih kepada Bapak/Ibu penggiat UMKM. UMKM merupakan salah satu penunjang ekonomi Indonesia." Ujar Bapak Safarudin.
Selanjutnya, beliau menerangkan bahwa teknik pembelajaran utama atas materi yang akan dipaparkan adalah dengan praktik. Beliau berujar "Materi marketplace dan digital marketing adalah materi yang seharusnya dilakukan dengan praktik."Â
Marketplace secara bahasa adalah tempat penjualan secara fisik, sedangkan e-marketplace adalah tempat jual beli secara elektronik. Seiring tahun, e-marketplace lebih dikenal dengan istilah marketplace. Bapak Safarudin memaparkan perbedaan antara marketplace dan online shop. Â
Beliau memberikan pandangan kepada para penggiat UMKM untuk membuat online shop-nya sendiri. "Online shop memiliki banyak keuntungan, diantaranya kita dapat bebas mengatur fitur dan design website penjualannya, bebas mengatur alur transaksi, serta memiliki kontrol penuh terhadap website yang didirikan." Ujar Bapak Safarudin menerangkan keuntungan pembuatan website online shop kepada para penggiat UMKM.
Memasuki materi mengenai digital marketing, Bapak Safarudin menerangkan "Ini merupakan penjualan melalui sosial media dengan tujuan menjangkau audience lebih luas dan meminimalisir biaya pemasaran." Melihat para peserta yang mayoritas adalah penggiat UMKM yang belum terlalu mengenai digital marketing, Bapak Safarudin menjelaskan mengenai perbedaan pemasaran digital dan pemasaran konvensional atau tradisional.Â