Mohon tunggu...
Ilham Laila
Ilham Laila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perpustakaan - FIA UB

Peembaca berdasarkan kebutuhan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok KKN-T 32 FIA UB Gelar Sosialisasi Digital Marketing dan Pembukuan Keuangan bagi UMKM di Desa Sutojayan

16 Juli 2022   21:12 Diperbarui: 24 Juli 2022   22:01 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemasaran digital dan pemasaran konvensional atau tradisional memiliki tujuan yang sama, yakni memasarkan. Perbedaan antara keduanya ada pada media yang digunakan, yakni melalui internet dan promosi langsung kepada konsumen.

Bapak Safarudin juga memberikan beberapa tips bagi peserta dalam penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran. Pembuatan konten dan pembuatan caption yang menarik. Bagi para penggiat UMKM yang telah memulai memasarkan produknya di sosial media dapat memanfaatkan tips yang diberikan. 

Segmentasi dan target pemasaran juga disampaikan Bapak Safarudin. "Digital marketing lebih efisien, efektif, dan memiliki sasaran atau target yang tepat (sesuai dengan produk yang dijual), serta lebih terarah." Tandas Bapak Safarudin menutup pemaparan materinya.

Dokpri
Dokpri

Pembukuan keuangan UMKM, materi kedua yang disampaikan oleh Kartika Putri Kumalasari, SE., Ak., MSA., dosen program studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Empat poin utama mengenai pembukuan keuangan sederhana dipaparkan oleh beliau. 

Selaras dengan pemateri pertama mengenai pandangannya terhadap UMKM yang merupakan salah satu penunjang ekonomi negara, Ibu Kartika menyorot penting adanya pembukuan UMKM mengingat masih banyaknya UMKM di Desa Sutojayan yang belum memiliki pencatatan dan pembukuan. "Pembukuan itu penting guna melihat rekap keuangan atas usaha yang dijalankan." Ujar Ibu Kartika.

Membeberkan cara sederhana membuat pencatatan, Ibu Kartika menyampaikan dengan jelas. "Pendapatan ditambah dengan modal usaha dikurangi dengan beban atau biaya yang dikeluarkan sama dengan laba atau rugi adalah cara sederhana mengetahui untung/rugi usaha." 

Poin selanjutnya adalah perbedaan antara pencataan dan pembukuan. Dimana pencatatan dilakukan tiap adanya transaksi dan pembukuan merupakan rekapitulasi atas pencatatan yang dilakukan. Diikuti materi utama yang lain, yakni pemilahan biaya dan sumber pendapatan, serta ikhtisar sederhana untuk keuangan.

Ketegangan pamaparan materi oleh Ibu Kartika bertambah seru diiringi dengan adanya kuis dan doorprize bersama peserta sosialisasi. Hal ini tentu menambah euforia antusiasme para penggiat UMKM dalam mengikuti kegiatan. "Pencatatan atau awal memulai pencatatan memang sangat berat, tetapi jika tetap dilakukan dan dijalankan dengan istiqomah akan menjadi ringan dan mudah. 

Apabila masih belum memiliki pencatatan dan pembukuan hingga saat ini, tidak apa, namun untuk memulai tidak ada kata terlambat." Pesan Ibu Kartika pada penggiat UMKM Desa Sutojayan.

Mengakhiri diskusinya, Ibu Kartika mengungkapkan "Dengan adanya pencatatan dan pembukuan keuangan, kita dapat mengetahui analisa, laba/untung atas usaha yang dijalankan." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun