Kerinci dalam dinamika antropologi dan kesukuan merupakan suku yang ulet rajin dan kuat yang memiliki ciri khas rambut lurus, tubuh kekar dan kokoh, kulit kuning dan putih, mata agak sipit. Tradisi suku kerinci pada masa dahulu masih memegang kepercayaan animisme dan dinamisme yang hingga sekarang masih dijumpai sebagaian masyarakat masih mempercayai kekuatan magis dan sangat menghormati roh nenek moyang hal ini dapat kita jumpai pada tradisi tari asek, rentak kudo, niti naik mahligai yang menunjukkan kesaktian diluar kemampuan manusia biasa.
Suku kerinci merupakan suku yang eksis di sumatera merupakan suku melayu tua yang memiliki kebiasaan merantau tidak jarang disetiap wilayah di sumatera dijumpai suku kerinci bermukim dan menetap diwilayah perantau bahkan memiliki perkampungan tersendiri di tanah rantau seperti kampung kerinchi, kampung abdullah hukum dimalaysia, pangkalan kerinci di riau.Â
Bahkan disekitaran pelosok provinsi jambi banyak dihuni oleh orang kerinci, hingga suku batin yang meliputi sebagian wilayah kabupaten merangin, kabupaten sarolangun, kabupaten bungo mereka mengangap nenek moyang mereka berasal dari kaki gunung kerinci yang menetap diwilayah mereka.Â
Kebiasaan merantau telah lama dimiliki suku kerinci hambatan dan situasi alam yang terkunci dikelillingi bukit barisan bukan alasan untuk mereka tidak keluar dan merantau ke daerah lain. Kondisi alam tersebut membuat siapa saja sulit untuk masuk wilayah kerinci dengan hutannya yang terkenal angker dengan kondisi hutan hujan tropis.Â
Binatang buas seperti harimau sumatera yang banyak berkeliaran membuat sulitnya jalur akses menuju alam kerinci sehingga kerinci dahulu disebut alam kunci yang berarti alam yang terkunci seakan-akan sebuah surga yang tersembunyi dibalik hutan rimba belantara dipedalaman sumatera akan tetapi mereka dapat menaklukkan hutan tersebut dan kebanyakan merantau di malaysia dikarenakan tempat persingahan masyarakat naik haji pada masa dahulunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H