Reputasi Basuki Abdullah sebagai pelukis ternama memberinya kesempatan untuk membuat pameran tunggal baik di dalam maupun luar negri. Sejak tahun 1940-an karya-karya Basuki Abdullah telah di pamerkan secara tunggal di Belanda, Thailand, Malaysia, Jepang, Inggris, Portugal dan Lain-lain. Selain itu, karya-karya Basuki Abdullah tersebar di 22 Negara. Basuki Abdullah juga pernah menetap di Thailand dan menjadi pelukis kerajaan Thailand pada akhir tahun 1960-an.
Selain pujian, Basuki Abdullah juga tidak luput dari kritikan. Kritik datang dari Persaki (Persatuan ahli gambar Indonesia) yang menilai bahwa lukisan Basuki Abdullah hanya unggul dalam Teknik tapi minim dalam segi konteks zaman maupun situasi sosial pada lukisan yang ia buat.
Basuki Abdullah meninggal pada 5 November 1993, Ia ditemukan tewas dirumahnya di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Akibat dari pukulan senapan angin di kepala yang di lakukan seorang perampok saat menyatroni rumahnya.
Sebagian dari karya-karya Basuki Abdullah saat ini bisa kita lihat di Museum Basuki Abdullah yang menempati bekas rumahnya di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan. Ide pembangunan Museum berasal dari surat wasiat beliau melalui Notarisnya.
Hingga puluhan tahun telah berlalu, setelah kepergian seorang maestro sosoknya belum bisa tergantikan hingga saat ini. Karya-karyanya masih menyentuh dan membawa kesan megah bagi siapa-siapa yang melihat karya Basuki Abdullah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H