Mohon tunggu...
Ilhamisme
Ilhamisme Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Freelancer

Tidak terdefinisi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Vilfredo Pareto dalam Menganalisis Dualitas Kepentingan

28 November 2023   23:47 Diperbarui: 28 November 2023   23:47 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: trenasia.com

Vilfredo Pareto mengemukakan teori bahwa masyarakat melewati periode kekuatan dan kemunduran politik yang berulang dalam siklus. Masyarakat menurutnya terdiri dari dua jenis orang yang suka mengikuti cara-cara tradisional disebutnya rentiers, dan yang suka mengambil risiko untuk mencapai tujuannya disebut Speculators.

Perubahan politik diprakarsai oleh aristokrasi yang kuat, para spekulators yang kemudian kehilangan tenaga dan tidak mampu berperan secara kuat.

Oleh karena itu, kelas penguasa pada akhirnya menggunakan tipu muslihat atau manipulasi yang cerdik dan mereka akhirnya memiliki individu-individu yang mempunyai mentalitas rentiers. Masyarakat mengalami kemerosotan, namun pada saat yang sama muncul speculators dari kalangan yang tertindas untuk menjadi kelas penguasa baru dan menggulingkan kelompok lama. Kemudian siklus dimulai.

Vilfredo Pareto: Sirkulasi Elit

Ia memandang perilaku manusia diilhami oleh unsur-unsur tertentu yang konstan dalam sifat manusia yang ia sebut sebagai "residu"aktual

Dia mengklasifikasikan residu dalam enam kelompok utama, yaitu:

1) Sisa-sisa kombinasi (kemampuan mengasosiasikan sesuatu atau memikirkannya bersama-sama),

2) Dari kegigihan kelompok atau kegigihan kelompok unsur kehidupan (kecenderungan konservatif), dari ekspresi diri,

3) Dari keramahan,

4) Integritas individu, 

5) Pernyataan atau tindakan logis, 

6) Dan pernyataan atau tindakan non-logis

Menurut Pareto, inilah motivasi sebenarnya dari tingkah laku manusia. Namun hal ini dikaburkan oleh segala macam penalaran yang tidak masuk akal dan penjelasan yang menyesatkan yang ia sebut sebagai "derivasi". Menurut penafsirannya, "derivasi" tidak lain hanyalah penjelasan yang seakan-akan logis atas tindakan yang tidak logis.

Jenis Elit

Elit adalah lapisan tertinggi dalam suatu masyarakat. Lapisan ini terdiri dari orang-orang yang diakui berprestasi dan dianggap sebagai pemimpin dalam bidang kompetensi tertentu.

Golongan elit (stratum tertinggi) ini dibagi lagi menjadi:

(i) elite pemerintahan (Governmental Elite); Dan

(ii) elit non-pemerintah (Non-Governmental Elite) 'Elite yang memerintah' terdiri dari individu-individu yang secara langsung memainkan peran penting dalam pemerintahan.

 Mereka memakai label yang sesuai dengan jabatan politik tertentu, misalnya menteri, legislator, presiden, sekretaris, dan sebagainya. Kelompok elite non-pemerintah (non-governmental elite) adalah kelompok yang tidak terlibat dalam kegiatan pemerintahan.

Pareto menjadikan karakteristik psikologis sebagai dasar kekuasaan elit.

Dalam pandangannya, ada dua tipe utama elit pemerintahan yang, menurut Machiavelli, ia sebut sebagai 'singa' (The Lions) dan 'rubah'(The Foxes). 

'Singa' (The Lions) adalah mereka yang lebih digerakkan oleh kegigihan kelompok unsur kehidupan'.

Pareto menunjukkan bahwa dalam konteks politik, komitmen 'singa' terhadap sistem kepercayaan dan nilai-nilai dikaitkan dengan kesiapan untuk menggunakan kekerasan untuk memerintah dengan kekerasan.

Kediktatoran militer merupakan contoh dari jenis elit pemerintahan seperti ini.

 'Rubah' (The Foxes) adalah mereka yang lebih tergerak oleh sisa-sisa kombinasi. Dalam konteks politik, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang dimiliki rubah membuat mereka tidak terlalu khawatir tentang stabilitas sistem politik di mana mereka beroperasi.

Rubah berkuasa dengan kelicikan, tipu muslihat, dan manipulasi.

Residu dan Derivasi

Inti dari karya Pareto, dan juga yang paling kontroversial, adalah teori umum tentang residu dan derivasi.

Sederhananya, residu adalah alasan atau motif perilaku, sedangkan derivasi adalah alasan (pembenaran, rasionalisasi) yang kita berikan atas perilaku kita (Naluri Alamiah) 

Kajian Vilfredo Pareto Dalam Menganalisis Dualitas Kepentingan

Sebagai analisisnya, kita bisa melihat fenomena yang santer terlihat dan terdengar mengenai kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik yang memerintah (governmental elite). Misal inisial JB dan JGP yang merupakan governmental elite yang bermentalitas rentiers karena telah melakukan tipu muslihat dengan kecerdikannya memanipulasi ataupun mengelabui publik yang bisa kita kategorikan 2 inisial pejabat itu sebagai elite bertipe (The Foxes). 

Nah disini kita bisa menganalisis tindakan kedua elite itu kenapa elite tersebut memiliki kecenderungan dalam melakukan tindakan yang "salah" di mata publik. Disini ada pertanyaan, apakah murni karena kepentingan perseorangan (pribadi)?, ataupun terjadinya dualitas kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan partai politiknya?. 

Jika kita melihat dari kajian Pareto "residu-derivasi" Bahwa kedua elite tersebut memiliki kecenderungan untuk melakukan korupsi dikarenakan adanya "derivasi" Pembenaran dalam dirinya bahwa tindakan tersebut benar untuk dirinya namun kata 'benar' tersebut tertolak dikarenakan kepentingannya bagi perorangan maupun kelompoknya dan tidak mengindahkan konsep kebenaran di mata publik bahwa tindakan korupsi itu tidak dibenarkan. Maka tindakan kedua elite tersebut bersifat non-logis. 

Selanjutnya, untuk menjawab apakah kedua elite itu murni melakukan tindakan korupsi itu untuk memenuhi kepentingan pribadinya?. Namun kita harus berspekulasi dan waspada bagaimana jika kedua elite ini ada dilema antara pemenuhan kepentingan pribadi dengan kepentingan partainya seperti elite berinisial JB ini masih tidak dikeluarkan semenjak mendapatkan vonis hukuman penjara 12 tahun. Jadi ada apakah gerangan yang membuat elite tersebut diperlakukan istimewa?. Dan juga kenapa elite yang satunya lagi yang berinisial JGP begitu dibela oleh partainya?

Sebagai penutup, kita tidak ada salahnya untuk berspekulasi, waspada, dan penuh curiga dalam melihat fenomena yang ada. Namun, harus ada dasar-dasar yang bisa memperkuat spekulasi kita. Dengan adanya kajian dari Vilfredo Pareto kita mengetahui bersama bahwa elite ini bisa diklasifikasikan tipenya dan apa sifat yang menonjol dari tipe tersebut. Dan juga, kita lebih awas dalam melihat fenomena disekitar dengan cara menganalisisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun