Mohon tunggu...
ilhamismailkarim
ilhamismailkarim Mohon Tunggu... Guru - Guru dan tata Usaha

Seorang anak manusia yang sederhana, hobi membaca dan senantiasa ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bayanganmu yang tak pernah hilang

2 Februari 2025   21:31 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Senin malam itu, aku duduk bersama Haikal, Yopin, sepupu dan teman baikku. Kami baru saja makan kacang Kawangkoan, sejenis kacang dari Sulawesi Utara. Aku membelinya di pasar tua komplek Murni, bersama dengan pisang. Harga kacangnya 20.000 rupiah, sedangkan pisangnya 5.000 rupiah.

Kami memakan kacang sambil bersantai dan berbincang-bincang. Malam itu tidak sama dengan malam Minggu kemarin, di mana aku hanya sendirian. Namun, malam ini aku tidak sendirian, dan itu membuatku sedikit lebih bahagia.

Suasana setiap malam tidak sama, kadang membahagiakan, kadang kurang membahagiakan. Aku sedikit terhibur lagi malam Senin itu, walaupun begitu, ingatanku masih sering mencarimu. Sungguh, betapa masih sangat istimewa dirimu. Walaupun aku berusaha untuk menghilangkan ingatan tentangmu, masih saja lagi dan lagi bayanganmu selalu hadir dalam benakku.

"Tapi mungkinkah dirimu juga masih mengingatku?!" Aku tak tau. Namun ku berharap engkau pun sama__masih mengingatku. Sudah lama aku tak mendengar kabarmu, walaupun masih sering ku tengok media sosialmu, tapi aku tak menemukan informasi yang lengkap tentang kabarmu. Sesekali terlihat story di whatsapp mu__sesekali kuintip__aku terus memantaumu dari kejauhan. Ingin sekali ku menyapamu lagi tapi entahlah, "Aku malu, jangan-jangan kamu malah mengacuhkanku ketika ku menyapamu."

Inilah perasaan yang masih tersisa, setelah sekian lama kita tidak bersua lagi, ingin rasanya ku bersua denganmu kembali, tapi aku malu.

Masih adakah kesempatan itu?, kesempatan untuk bersama kembali dan menyelesaikan harapan-harapan yang pernah ku sampaikan padamu. Sungguh diri ini benar-benar menginginkanmu.

Sekiranya kalau bukan masalah biaya, dan uang Panai itu yang menghalangi niat baik ku untuk menghalalkanmu, mungkin kita sudah bersama menjalani bahtera rumah tangga. Meskipun itu hanya anganku.

Namun apa mau dikata, kenyataanya sekarang kita masih terpisah. Semoga ini cuman sementara saja. Kalau memang takdir tidak akan kemana. Pun demikian kalau takdir berkata lain, aku akan menjadikanmu kenangan terindah dalam hidupku, bahwa pernah ada seseorang yang singgah di hati ini, dan menghilangkanya dari pikiran ini, adalah merupakan perkara tersulit bagiku.

Mengapa dia begitu istimewa? "Dia istimewa bukan karena paras dan hartanya, dia istimewa bagiku karena sikapnya padaku membuat ku ketagihan."

Di samping itu,  juga mungkin orang tuanya barangkali kurang setuju, tapi entahlah ini hanya asumsi, yang pasti dia masih sangat istimewa, pokoknya.

Mungkin ini dulu ya, bisa kubagikan. Lanjut lagi di malam-malam berikutnya, insya Allah... Bersambung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun