Mohon tunggu...
ilhamismailkarim
ilhamismailkarim Mohon Tunggu... Guru - Guru dan tata Usaha

Seorang anak manusia yang sederhana, hobi membaca dan senantiasa ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi belajar efektif untuk siswa

24 Desember 2024   08:38 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YANG STRATEGI BELAJAR EFEKTIF UNTUK SISWA

 Belajar efektif bukanlah hanya tentang mencapai nilai yang tinggi, akan tetapi lebih dari itu, bagaimana siswa dapat memahami pelajaran dengan baik dan benar. Sebagaimana kata "efektif" itu sendiri yang bermakna kata sifat yang menggambarkan sesuatu yang berhasil dilaksanakan dengan sukses atau mencapai hasil yang diharapkan. Dalam konteks pembelajaran kata efektif bisa dimaknai sebagai upaya untuk mencapai tujuan dari belajar. John Hattie (2009) mengemukakan pembelajaran yang efektif membutuhkan pengajaran yang jelas, pemberian umpan balik yang cepat, serta pendekatan yang didasarkan pada penelitian. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam proses belajar.

Siswa sangat membutuhkan belajar efektif, karena, belajar efektif dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu pelajaran dengan baik, meningkatkan kemampuan kritis dengan baik, mengoptimalkan waktu belajar, meningkatkan motivasi dan keterlibatan, mencapai tujuan akademik, serta meningkatkan kemandirian belajar.

Setidaknya ada 4 strategi yang dapat dilakukan agar belajar bisa se-efektif mungkin, diantaranya sebagai berikut:

MEMBUAT RENCANA PEMBELAJARAN

Membuat rencana pembelajaran sangatlah penting untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, karena dengan rencana yang matang segala hal bisa berjalan dengan baik, atau paling tidak bisa dikontrol, apabila rencana sudah keluar dari relnya bisa dikembalikan lagi. Untuk segala bidang, rencana atau planning, ini sangat dibutuhkan, apalagi untuk pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu. Misalnya mempersiapkan materi pembelajaran dll.

Tugas guru dalam merancang rencana pembelajaran mencakup penetapan tujuan yang jelas, pemilihan materi dan metode yang sesuai, serta penggunaan media dan sumber belajar yang mendukung. Guru juga harus menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan penilaian, menyiapkan alat dan bahan, serta mengantisipasi potensi masalah. Semua ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.

Dalam merencanakan pembelajaran, siswa perlu melakukan beberapa langkah penting, seperti menetapkan tujuan belajar yang jelas, seperti menguasai materi atau mempersiapkan ujian. Mereka juga harus menyusun jadwal belajar yang terorganisir dengan membagi waktu untuk setiap mata pelajaran, serta mengevaluasi bagian materi yang perlu diperbaiki. Selain itu, siswa memilih sumber belajar yang tepat, seperti buku atau materi online, dan menentukan metode yang sesuai dengan gaya belajar mereka, apakah melalui belajar mandiri atau diskusi kelompok. Untuk memastikan pembelajaran efektif, siswa juga perlu memonitor kemajuan secara berkala dan menyesuaikan rencana belajar jika diperlukan. Dengan cara ini, siswa dapat belajar lebih terarah dan mencapai tujuan akademik secara lebih efisien.

MENGATUR WAKTU BELAJAR

Guru perlu mengatur waktu belajar dengan menentukan durasi yang tepat untuk setiap sesi, membagi waktu secara seimbang antara pengajaran, diskusi, latihan, dan evaluasi. Konsistensi jadwal sangat penting untuk membantu siswa mengatur waktu mereka, sementara umpan balik yang diberikan secara tepat waktu mendukung pemahaman mereka. Selain itu, waktu refleksi memungkinkan siswa mencerna materi dengan lebih baik, dan rencana pembelajaran yang fleksibel diperlukan untuk menyesuaikan dengan situasi yang ada. Pengelolaan waktu yang baik memastikan pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.

Bagi siswa harus mengatur waktu belajar dengan membuat jadwal yang terstruktur, membagi waktu untuk setiap mata pelajaran atau tugas berdasarkan urgensi dan kesulitan. Mereka juga perlu menetapkan tujuan spesifik untuk setiap sesi belajar agar waktu digunakan dengan maksimal, serta menghindari kebiasaan menunda-nunda. Selain itu, memberi waktu untuk istirahat penting agar dapat kembali fokus dan berenergi. Menetapkan prioritas untuk tugas yang lebih mendesak atau kompleks, serta melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap jadwal secara rutin, membantu siswa belajar dengan lebih efisien. Dengan manajemen waktu yang tepat, siswa dapat belajar lebih terorganisir, mengurangi stres, dan mencapai hasil yang optimal.

MENGUNAKAN TEKNIK MEMORI

Untuk belajar secara efektif menggunakan teknik memori, siswa dapat memanfaatkan berbagai metode yang membantu meningkatkan daya ingat. Salah satunya adalah menggunakan teknik mnemonik, seperti akronim atau frasa untuk mengingat informasi sulit. Teknik chunking juga dapat digunakan dengan mengelompokkan informasi besar menjadi bagian yang lebih kecil. Metode lokasi melibatkan visualisasi tempat familiar untuk mengingat informasi, sementara repetisi spasi membantu memperkuat ingatan jangka panjang melalui pengulangan materi pada interval waktu yang semakin panjang. Selain itu, menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada, menggambar visualisasi, dan menceritakan kembali materi dengan kata-kata sendiri dapat memperkuat pemahaman dan memudahkan recall. Dengan mengaplikasikan teknik-teknik ini, siswa dapat meningkatkan efektivitas belajar dan daya ingat mereka.

Mengajarkan teknik memori yang efektif, guru dapat menjelaskan berbagai metode seperti mnemonik, chunking, metode lokasi, repetisi spasi, dan visualisasi, serta memberikan contoh nyata tentang cara penerapannya. Setelah itu, guru dapat memberikan latihan langsung agar siswa dapat merasakan manfaat dari teknik-teknik tersebut, misalnya dengan meminta mereka membuat akronim atau membagi informasi menjadi bagian yang lebih kecil. Selain itu, guru bisa mengajarkan siswa untuk membuat diagram atau peta konsep untuk mempermudah pengingatan. Pengulangan materi dengan repetisi spasi serta menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki juga bisa diterapkan. Teknik menceritakan kembali materi dengan kata-kata sendiri akan membantu memperdalam pemahaman siswa. Dengan memberikan umpan balik yang positif, guru dapat meningkatkan motivasi siswa untuk terus menggunakan teknik-teknik ini, sehingga mereka dapat mengingat informasi dengan lebih baik dan mencapai hasil belajar yang maksimal.

MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF

Untuk menerapkan metode pembelajaran aktif, guru dapat mendorong keterlibatan siswa melalui pertanyaan terbuka, diskusi kelompok, atau sesi tanya jawab yang melibatkan seluruh kelas. Selain itu, guru bisa mengadopsi metode diskusi kelompok kecil atau pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), di mana siswa dihadapkan pada tantangan nyata untuk diselesaikan bersama. Penggunaan teknologi, seperti aplikasi atau video interaktif, juga dapat memperkaya proses pembelajaran, sementara tugas proyek atau kolaborasi kelompok membantu mengembangkan keterampilan sosial dan kerja tim. Memberikan umpan balik yang membangun selama proses belajar serta melibatkan siswa dalam kegiatan eksperimen atau praktik langsung akan meningkatkan keterlibatan mereka dan memperdalam pemahaman materi. Dengan cara ini, guru tidak hanya mengajarkan, tetapi juga memfasilitasi siswa untuk menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran yang lebih signifikan.

Siswa dapat menerapkan pembelajaran aktif dengan berpartisipasi langsung dalam diskusi kelas, mengungkapkan pendapat, serta mengajukan pertanyaan guna memperdalam pemahaman mereka. Bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek memungkinkan mereka bertukar pengetahuan dan pengalaman. Pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi pembelajaran atau kuis interaktif, juga dapat memperkaya proses belajar. Menghubungkan materi pelajaran dengan situasi kehidupan sehari-hari membuat pembelajaran menjadi lebih relevan. Selain itu, refleksi diri terhadap pemahaman yang diperoleh dan keterlibatan dalam kegiatan praktik atau eksperimen akan membantu siswa menerapkan teori yang dipelajari. Dengan cara ini, siswa menjadi lebih aktif dan meningkatkan kemampuan belajar mereka.

Dengan menerapkan 4 langkah startegi diharapkan dapat memudahkan dalam melakukan pembelajaran yang efektif, serta apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran dan teralisasi dengan baik.

Ismail A Karim. Guru di MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan MA (Madrasah Aliyah) Hidayatullah Kota Gorontalo. Tulisan adalah opini pribadi penulis.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun