tapi meski pada akhirnya Sabato Kuroi tewas dibunuh Manji akan tetapi sebenarnya sabato kuroi sendiri tidak mengetahui sama sekali mengenai keabadian dari Manji. dan sebagai penghormatan duel bersama dengan sabato kuroi ini Manji mengambil alih senjata miliknya yang ia sebut dengan 'karusu'.
* Manji lebih sadis dari Shira
meskipun Shira adalah seorang yang cukup mengangui urusan dari Manji tetapi kali ini Shira mengetahui soal Rin, dan membuat pertemanan Rin dengan Manji jadi agak renggang namun baru Rin ketahui kalau Shira juga seorang pendekar pedang tetapi dia adalah seorang psikopat.
"sheesh! apa kamu pernah berpikir bertarung dengan orang yang tidak waras, lain kali kamu harus menghindar" - kata Manji
tidak berhenti sampai disitu saja Manji dengan tatapan lembut juga menolak dan menyuruhnya berhenti saat akan menguji keberanian dari Rin dengan mengatakan kalau dia masih dibawah umur.
* Manji pendekar pedang yang terampil
Kagimura Habaki adalah seorang pemuka samurai atau shogun dan sekaligus dia juga seorang pemimpin dari Mugai-ryu dalam pertemuan untuk meresmikan itto-ryu menjadi sebuah sekolah.
tuan Habaki menghendaki dan mendukung itto-ryu sepenuhnya menjadi dojo resmi tetapi ia berkomplot dengan pemerintahan yang menjalankan aliansi Mugai-ryu untuk menentang itto-ryu. Anotsu Kagehisa yang akhirnya menyadari jika tuan Habaki berkhianat.
ia kembali dari penyambutan di dalam kuil banshu lalu mencari keberadaan Kagimura Habaki meskipun semua anggota itto-ryu telah tewas terbunuh, Anotsu dan Makie otono-tachibana sisa anggota yang masih bertahan menghadapi serbuan ratusan pasukan pimpinan Kagimura di pelabuhan untuk mengusirnya mereka menjauh dari Edo.
dari sini Rin yang sedang berada dalam kerumunan prajurit bersenjata tersebut meminta Manji untuk berperan serta menghabisi pasukan Mugai-ryu, dan saat ia membawa Rin menepi kemudian akan naik menuju ke lantai atas sebuah rumah.
Manji menampilkan sesuatu yang mengesankan yaitu dia mengigit Tsuka dari katana miliknya agar terlepas kemudian setelah itu lalu Manji menggabungkan kedua bilah pedang tersebut menjadi satu, sehingga ia dapat mamakai katana itu pada kedua sisi dimana ini merupakan hal yang sulit bagi seorang ahli pedang manapun terlebih itu dalam pertarungan jarak dekat.