Film yang dirilis tahun 1999, dan disutradarai oleh David O Russell itu memang telah menuai banyak kritik dan tidak sedikit juga mendapat penolakan karena sebagian besar film tersebut memakai latar belakang konflik di timur tengah.Â
Beberapa adegan menampilkan keahlian dan semangat bertahan hidup dari para prajurit Amerika Serikat erat kaitannya dengan propaganda, seperti contohnya yang paling mendasar saat salah satu anggotanya yang bernama Conrad Vig sekarat dan memiliki permintaannya ingin dimakamkan di dekat kab'bah jika dia meningal nantinya.
Berawal dari Tes sersan Troy Barlow yang memasang peluru tajam pada senapannya lalu kemudian ia membidik.
"sungguh, aku nggak mau mengotori kamu" - kata dia dalam adegan film itu.
"Tidak masalah" - katanya.
tapi nyatanya dia tetap juga menembak sahabatnya itu yang menampilkan di dalam adegan film pada bagian perutnya mulai bercucuran darah mengalir melalui baju rompi anti-peluru yang dia kenakan.
Petualangan kelompok ini mula-mula dari tugas mereka sebagai seorang tentara lalu kemudian beralih menjadi bisnis transaksi Emas batangan. adalah Archie Gates, Conrad Vig, Sersan Troy Barlow dan Elgin.
cukup mengesankan memang bagaimana tidak dari sekedar orang biasa-biasa saja. bisa jadi malaikat pencabut nyawa kalau sedang berada di daerah konflik. tidak hanya orang lanjut usia, anak-anak atau bahkan para wanita juga ikut terlibat, mereka itu bawa pistol juga ada yang bawa senapan.
disitu dia Conrad Vig, memutar senapan mesin yang terpasang diatas mobil dan mulai membidik mereka yang mengerumuni sampai mereka itu ketakutan dan memilih untuk meletakkan senjata mereka masing-masing.
"Dimana lokasinya menurutmu, Bung?"
Tanya dari salah satu anggota tim tentara itu sebelum ia berbalik kembali lagi kesebuah sumur yang memiliki terowongan rahasia bawah tanah yang ternyata memang disitu ada suatu ruang bawah tanah tersembunyi.
Ia melihat dari situ ada dua orang prajurit memakai baju yang mungkin sama dari para warga disekitar situ dan ternyata benar sekali. kecurigaan bermula saat mereka melihat dari kendaraannya yang melaju kaptain melihat dua orang itu memang benar memakai sepatu boot dan berbeda dari yang lain.
