Mohon tunggu...
Ilhamipriyanto
Ilhamipriyanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - traveler, photographer, designer and writers

saya adalah penulis yang menyukai manga japang yang juga penggemar karya dari Hans jaladara.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Patih Penjaga Gawang

18 Januari 2023   20:06 Diperbarui: 18 Januari 2023   20:09 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jarang digunakan main dilapangan Patih hanya melipat tangan dan duduk sedang dia melihat teman-temannya bermain di lapangan.saat dia duduk sebagai pemain bola cadangan, beberapa kali bola mengelinding, melewati bahkan melayang langsung mengenai dirinya.

pertandingan antar tim memang selalu dinantikan oleh para pemain sepak bola. setidaknya para pemain berlatih untuk mempersiapkan diri agar tidak terlalu keberatan saat pertandingan mulai.

Apalagi pertandingannya antar tim yang sedang bersaing untuk mendapatkan uang tunai. WAFC adalah sebutan tim sepak bola buatan AK wagirawa salah satu perusahaan pembuatan Hardcase alat elektronik terkemuka, dimana Patih berlatih.

Bukannya tidak bisa bermain atau bagaimana tetapi dia tidak tampil bermain di lapangan karena tidak dipakai oleh sang pelatih dan hanya mengisi kursi duduk atau jadi pemain cadangan saja.

pertandingan antar tim hanya dilaksanakan setiap seminggu sekali oleh karena itu bila berlatih tetapi tidak dimainkan tentu saja membuat frustasi para pemain.

ada dua orang saja yang dicadangkan disaat WAFC bertanding dengan Seder sintesis atau tim gabungan pemilik lapang sepak bola itu sendiri. bila tidak ikut dalam pertandingan bisa jadi tidak dapat uang tunai yang cukup lumayan.

maka dari itu saking Patih ingin bermain bola sampai kakinya gemetar tidak sabar, sedang teman main disebelahnya dipanggil dia mengantikan salah seorang yang telah bertanding pada babak pertandingan itu berlangsung.

dia hanya diam mengengam botol dengan erat-erat, setelah melihat temanya yang dicadangkan bersamanya tadi dia langsung mencetak gol penyeimbang skor yang mana WAFC ketinggalan lebih awal dan terus menerus diserang tim lawan.

Patih berdiri dan keluar dari garis tempat duduk sambil merapikan pakaiannya saat melihat pemain di timnya jatuh benturan, karena ingin mengantikan. Tetapi belum dapat karena temannya itu tidak apa-apa.

Beberapa kali tangannya dilambaikan ke seorang agar dapat mengatikanya. sementra pelatihnya hanya diam tak mempedulikan aksi berdemo dari si Fatih tersebut.

Babak pertama berakhir degan skor 1 sama, pemain WAFC tetap berdiri, minum dan mendengarkan pengarahan lanjutan dari sang pelatih yang kebanyakan dari mereka juga tidak memperhatikannya sementara Patih diam saat teman disebelahnya mengajak berbicara.

babak kedua tentu pasti bisa melewati semua pemain dari tim Seder sint karena menurut temannya dia hanya menunggu bola saja di depan dan bertahan dengan kebobolan satu itu sudah baik.

saat Patih dipanggil lalu dia berdiri mendekati pelatih, dia disuruh untuk segera melakukan pemanasan berlari setegah lapangan. belum dimainkan di babak kedua dia kembali duduk menunggu.

Namun lima menit kemudian timnya harus kemasukan satu angka setelah pemain bertahan menjegal pemain depan Seder Sint yang sudah mendekati penjaga gawang dan bahaya bila tidak harus dilangar.

Patih dimasuk pelatih mengantikan pemain bertahan tersebut walau dia sendiri lebih suka bermain ditengah sebagai pembagi bola. dia langsung menggatiknya tetapi beberapa menit setelah penalti itu.

Penjaga gawang melanggar paksa karena membalas, namun sialnya dia harus keluar setelah sang wasit mengeluarkan kartu merah padanya. disini Patih langsung menggatikan sebagai penjaga gawang, meski dengan jumlah pemain hanya tinggal sepuluh dan terus diserang tim lawan.

Tetapi, Patih ternyata bertubi-tubi dia berhasil menepis dan menghalau setiap bola yang datang. Di menit akhir WAFC mendapat kesempatan mengupan bentuk serangkaian serangan meskipun hanya dengan sembilan orang saja.

Fatih mendapat perhatian pelatihnya setelah dia berhasil membuat penyelamatan saat hadiah tendangan penalti sebagai penutup kemenangan tim Seder sint dia gagalkan dengan mudah.

pemain Sader sebenarnya sudah kepayahan saat menit perpanjangan waktu babak kedua mereka berlari pelan saja dan bertahan. Tetapi peluit panjang ditiup sang wasit pertandingan punberakhir dengan skor dua satu.

Fatih sendiri dipilih sang pelatih karena menurutnya tangannya cukup panjang untuk menjadi seorang kiper. dan mulai berlatih bersama tanpa harus menunggu di kursi cadangan lagi atau dia akhirnya menjadi penjaga gawang baru pilihan di setiap pertandingan WAFC berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun