Mohon tunggu...
ilham hilmi
ilham hilmi Mohon Tunggu... Buruh - technocrat and politic

Saya merupakan lulusan S1 Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, dengan pengalaman organisasi kemahasiswaan di BEM sebagai Presiden Mahasiswa periode 2022/2023. Saya mendapatk IPK 3,52 dengan predikat cumlaude dan beberapa kali menjadi pengisi diskusi maupun seminar serta menjalankan berbagai program

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tutup Buku Tinta Emas Gerakan Mahasiswa

21 Oktober 2024   09:53 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:07 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis, 2024 (Bandung, 21 April 2022)

Berbanggalah untuk yang pernah berjuang bersama di jalanan, memilih melawan arus hegemoni kekuasaan dan realitas kehidupan.

Tulisan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang bagaimana menjaga bara yang menolak padam pada medan juang yang begitu panjang, seperti gelombang yang menghantam karang dengan berulang-ulang.

Konsep check and balance yang dilakukan oleh legislatif sebagai suprastruktur politik, tidak sepenuhnya berjalan karena berbagai macam kepentingan.  Maka dari itu, hadirnya gerakan mahasiswa yang biasanya di pelopori oleh BEM sebagai infrastuktur politik “pressure group” yang memiliki fungsi oposisi pada extra-parlementer menjadi sebuah alternatif dalam menjalankan konsep check and balance tersebut.

Di tengah era transisi rezim, gerakan mahasiswa hari ini dihadapkan pada tantangan silaunya kursi kekuasaan, sehingga dirasa telah kalah oleh monopoli yang tersistematis oleh kekuasaan. Pengkhianatan kaum intelektual, perselingkuhan dengan kekuasaan yang marak terjadi, serta apriori dan ekslusifitas kelompok membuat gerakan mahasiswa hari ini berada pada titik jenuh dan sudah bias akan prinsip, nilai dan moral yang seharusnya dirawat, dijaga dan menjadi warisan antar generasi.

Namun sangat disayangkan, gelombang perlawanan berjilid-jilid yang dibangun dari tahun 2018 salah satunya yang di inisiasi oleh kawan-kawan Poros Revolusi Mahasiswa Bandung yang konsisten melawan rezim Jokowi merasa sangat terpukul dengan kondisi gerakan mahasiswa hari ini, karena di tahun ini perjuangan dan perlawanan yang dibangun berakhir dengan berseri dan satu meja dengan barisan yang dia lawan sebagai musuhnya di jalanan.

Kompas.com (17/10/2024)
Kompas.com (17/10/2024)

Melalui Badan Aspirasi Masyarakat, badan yang dibentuk untuk menyalurkan aspirasi publik ke komisi terkait, pada hari kamis (17/10/2024) Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Sufmi Dasco Ahmad, didampingi Wakil Ketua DPR lainnya menerima perwakilan BEM UI, Trisakti, ITB dan IPB.

Menanggapi hal tersebut, dengan landasan historis dan empiris bahwasanya sebaik-baiknya menyampaikan aspirasi ialah aspirasi yang disampaikan dijalanan, karena jalanan adalah ruang demokrasi sejati. Karena dari beberapa tahun kebelakang mahasiswa yang berdialog dan beraudiensi dengan kontrak politik tidak menghasilkan apa-apa, dan seolah seperti formalitas, misalnya “eh aspirasimu sudah kami terima, sekarang jangan demo-demo lagi ya”.

Selanjutnya, hal yang membuat skeptis di gerakan mahasiswa diantaranya:

  • Pertemuan antara elit mahasiswa dan elit politik tersebut dilaksanakan tertutup di ruang privat, tidak terbuka di ruang publik dan juga tidak di siarkan.
  • Tidak adanya partisipasi yang bermakna dalam dialog tersebut karena kampus-kampus lain beserta entitas elemen masyarakat lainnya tidak di libatkan, yang merupakan representatif masyarakat juga.
  • Beberapa hari sebelumnya ada konsolidasi yang terkesan mendadak, tidak transparan dan tidak matang.

Pertemuan antara elit mahasiswa dan elite politik tersebut sangat berpotensi mereduksi gerakan mahasiswa di jalanan, karena banyak menimbulkan kecurigaan dengan dasar beberapa hal di atas. Gerakan mahasiswa adalah gerakan moral dengan ruang demokrasi sejatinya yaitu jalanan, gerakan mahasiswa adalah gerakan yang bersifat inklusif, melebur dengan masyarakat tanpa melihat kelas sosial yang ada.

Kartu merah bukan hanya untuk rezim jokowi dan kroni-kroninya, tetapi untuk para pengkhianat intelektual yang rela menggadaikan nama besar kampusnya, berselingkuh dengan kekuasaan. seaakan lupa dengan keringat, air mata, darah, dan nyawa sekalipun yang telah dikorbankan mahasiswa di jalanan, mulai dari aksi reformasi dikorupsi, Omnibuslaw, BBM, Masa Jabatan 3 Periode, dan lain sebagainya.

Penulis, 2024 (Bandung, 07 Okrober 2020)
Penulis, 2024 (Bandung, 07 Okrober 2020)

Lantas ada apa dengan Gerakan mahasiswa hari ini?

Kampus dalam pandangan universal adalah ruang pembelajaran masyarakat dan benteng peradaban yang di dalamnya terdapat sivitas akademika yang merawat khasanah intelektual dan dialektika untuk menciptakan formulasi peradaban dan berperan dalam perubahan zaman. Sedangkan hari ini, kampus rasanya hanya menjadi tempat yang di setting untuk memenuhi kebutuhan pasar global seperti balai pelatihan dengan membentuk robot yang berdarah dan berdaging ataupun menjadi ceruk politik yang di kooptasi oleh rezim, mahasiswa harus tunduk dan patuh dengan sistem dan kebijakan yang dibuat. Secara perlahan mahasiswa hari ini di arahkan mimpinya, marwahnya telah memudar dan bias akan komitmen, tanggung jawab serta fungsi dan perannya.

Masa-masa sulit menciptakan orang-orang kuat

Orang-orang kuat menciptakan masa-masa indah

Masa-masa indah menciptakan orang-orang lemah

Orang-orang lemah menciptakan masa-masa sulit

Masa-masa sulit menciptakan orang-orang kuat

Siklusnya terus seperti itu, pertanyaannya kita sedang memasuki fase yang mana? silahkan refleksikan dan maknai masing-masing.

Penulis, 2024 (Bandung, 21 April 2022)
Penulis, 2024 (Bandung, 21 April 2022)

Semoga dapat saling menguatkan dan saling menjaga keyakinan. Terima kasih kepada seluruh kawan-kawan yang sudah terlibat dan membersamai setiap perjuangan sampai detik akhir. Terima kasih telah menorehkan tinta emas dalam lembar sejarah perjuangan mahasiswa. Tetaplah menjadi bintang terang di antara sipil seperti dahulu kala.

Senja mungkin mampu menenggelamkan matahari, namun tidak mampu melenyapkan harapan dan keyakinan.

We are the last strong hold, guardian of value and moral force!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun