Mohon tunggu...
Mochammad Ilham Helmy Syaputra
Mochammad Ilham Helmy Syaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Just ask everything and be skeptic

Nurturing Scientific Culture. Find more on helmysaurus.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dan Pria 40 Tahun Ini Akhirnya Belajar Komitmen dan Kepuasan Kerja

9 Oktober 2021   17:27 Diperbarui: 9 Oktober 2021   17:45 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @mr.kalopsia

Oiya sebagai tambahan di poin kedua pak, hubungan karyawan itu juga nggak sebatas pada hirarki yang sama saja, akan tetapi hubungan dengan hirarki lain, sugesti teman kerja, emosi kerja dan hubungan sosial antar karyawan.

"Bentar mas, kepuasan itu cuma tentang input apa yang didapat setelah dia memberikan kontribusi ke perusahaan atau gimana?

Oh kalau itu menurut Wexley and Yukl (1977), kepuasan kerja itu ada 3 macam yang paling umum diketahui:

  • Discrepancy Theory

Teori ini memaparkan kalau karyawan akan mencapai kepuasan kerja Ketika tidak ada perbedaan antara apa yang diinginkan dengan realitas yang ada. Locke (1969) juga menambahkan kalau kepuasan kerja itu berdasarkan discrepancy antara ekpektasi dengan apa yang sudah diperoleh melalui pekerjaannya.

  • Equity Theory

Inti dari teori ini adalah karyawan akan memperoleh kepuasan tergantung pada apakah ia akan menemui equity  (keadilan) atas sebuah kondisi. Dan keadilan yang dimaksudkan juga terdiri dari 3 macam horizon:

  1. Input, sesuatu yang mampu dirasakan oleh karyawan atas dedikasi dan kontribusinya.
  2. Out comes,  sesuatu yang dirasakan karyawan atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
  3. Comparison persons, kepada karyawan lain dengan membandingkan rasio no 1 dan 2 yang dimiliki. Comparison persons ini juga nggak terbatas pada satu divisi atau perusahaan saja.  Inti dari teori ini adalah karyawan akan mencapai titik kepuasan tertentu jika comparison itu sudah adil. Sayangnya teori ini tidak relevan apabila kepuasan kerja ditentukan oleh perbedaan individu (individual differences).
  • Two Factor Theory

Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan adalah sesuatu yang tidak berkelanjutan. Teori ini dikemukakan oleh Herzbeg dengan membagi situasi yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi 2 kubu:

  1. Kelompok satisfiers, kepuasan kerja yang didapatkan atas tanggungjawab, prestasi, promosi jabatan dan deskripsi pekerjaan itu sendiri.
  2. Kelompok dissatisfiers, kepuasan kerja yang terdiri dari gaji, penyelia, rekan kerja dan kebijakan administrasi.

"Kalau seperti itu saya rasa kepuasan kerja ini naik turun ya mas, dan seperti pada segmen kehidupan lainnya apabila seseorang telah mendapatkan sebuah kenikmatan maka besar kemungkinan ia akan mencari kenikmatan yang lebih besar lagi, nah gimana tuh caranya agar karyawan setidaknya bisa lah menjaga kinerja mereka jangan sampai down"

Nah betul sekali pak, sebenarnya untuk mengatasi up and down nya kepuasan kerja itu bisa dilakukan baik oleh individu itu sendiri atau juga bisa dilakukan oleh perusahaan terkait.

Dan yang bisa dilakukan bagi karyawan:

  • Menjalin hubungan sosial yang baik dengan seluruh karyawan pada perusahaan.
  • Mengorganisasikan pekerjaan, hal ini dimaksudkan agar karyawan mampu menerapkan skala prioritas dengan harapan pekerjaan yang dibebankan mampu diselesaikan dengan optimal dan terstruktur.
  • Memberikan self reward Ketika telah melakukan tugas tertentu

Sedangkan yang bisa dilakukan perusahaan adalah:

  • Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dengan memperhatikan pola pembagian tugas sesuai dengan kapasitas, mendesain ulang ruangan baik posisi dan komposisi warna.
  • Memberikan reward bagi karyawan yang mampu memberikan input berarti bagi perusahaan.
  • Mengadakan employees gathering untuk memupuk solidaritas karyawan.
  • Melakukan penilaian kinerja karyawan yang bersifat objektif.

"Nah saya rasa setuju dengan pendapat sampean mas, dan kalau saya boleh menambahkan ya apabila hal-hal tersebut mampu diketahui oleh seluruh anggota perusahaan dan diimplementasikan oleh perusahaan dalam bentuk kebijakan-kebijakan baru, saya rasa kepuasan kerja karyawan akan mampu bertahan bahkan meningkat. Dimana hal ini akan meningkatkan komitmen karyawan juga, yang semua itu akan kembali terdaur ulang kepada kebermanfaatan dua belah pihak, di satu sisi hak karyawan untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan kerja yang berimbas kepada kepuasan kerja akan terpenuhi, dengan bebarengan menambah rasio produktivitas perusahaan"

Sependapat dengan njenengan pak.

"Yaudah deh mas terimakasih  banyak udah mau mendengarkan curhatan saya dan memberikan pengetahuan-pengetahuan baru, mencerahkan sekali. Saya izin pulang mas udah mau maghrib hehe, ditunggu penjelasan lainnya mas"

Baik pak terimakasih kembali, senang bisa berdiskusi sama bapak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun