Uy! Ketemu lagi nih sama mimin, kali ini ane akan bawain materi sendirian nih soalnya si bocil yang suka nanya-nanya lagi ngejar layangan sama temennya di kampung sebelah. Yaudahlah ya gapapa langsung kita cus aja..
Pernah nggak sih kalian merasa males? Males mau nyapu, males mau cuci baju, atau males mau kerja dan aktivitas esensial lainnya. Pengennya rebahaaaaan teros sambil scroll medsos dan tiba-tiba pesenan makanan online kalean dateng.Â
Tenang itu manusiawi kok, dan males itu sebenarnya produk evolusi Homo Sapiens sejak jaman nenek moyang pemburu pengumpul kita. Dalam sebuah buku karya Yuval Noah Harari dia jelasin kalau emang sifat manusia tuh suka mencari cara gimana biar bisa dapet manfaat semaksimalnya tapi keluarin energinya dikit aja.Â
Makanya tuh makin kesini makin nggak heran kan kalo perkembangan teknologi yang eksponensial ini makin ngefasilitasi kemalasan kita. contoh deh biar makin nyantol, kalo dulu kita mau cuci baju harus ambil air dulu dari sumur terus ngucek pakaian satu persatu yang bikin pinggang lelah dan tangan kering, sekarang?Â
Tinggal klik layar mesin cuci-sesuaikan jenis pakaian-atur timer-tinggal makan sambil nonton TV dan Clinkkk pakaian udah bersih dan hampir kering, udah tuh ngga perlu ambil air lagi ato capek-capek angkat jemuran yang beratnya kayak beban hidup.
Tapi meskipun itu adalah produk evolusi nenek moyang kita, bukan berarti kebiasaan tersebut dibenarkan apalagi sampai berdampak jangka Panjang dan berakibat buruk ke orang lain. Kemalasan ini harus dilawan, dengan memikirkan kembali beberapa nilai dan keinginan yang udah kita anut dan yakini yang bisa disebut Motivasi.
Lebih lengkapnya lagi ada nih teori yang dikemukakan oleh A. H. Maslow, yang tentunya juga udah nggak asing buat kita apalagi kalo lihat Segitiga Kebutuhan Maslow.Â
Dalam teorinya dia jelasin kalau manusia itu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dimana ini mampu merangsang manusia untuk melakukan aktivitas terkait. Kebutuhan itu ialah:
- Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan ini digambarkan sebagai kebutuhan paling mendasar manusia agar tetep survive, contohnya makan, minum, tidur.
- Kebutuhan Rasa Aman
Kurang lebihnya udah dijelasin diatas, kalo manusia itu juga butuh terlindungi dari bahaya yang mengancam. Bukan hanya bahaya jasmani tapi juga rohani, makanya ada yang Namanya Animisme Dinamisne yang isinya juga mewakilkan pemahaman kita bahwa kebutuhan ini emang udah ada sejak dulu kala.
- Kebutuhan Kepemilikan Sosial
Kebutuhan ini mendeskripsikan bahwa manusia adalah makhluk sosial, dimana mereka tuh memiliki kebutuhan agar diterima kelompok, rasa memiliki dan kebutuhan saling cinta mencintai.
- Kebutuhan Penghargaan Diri
Ini gambaran bahwa manusia itu juga menginginkan citra diri yang positif untuk dihargai oleh orang lain.
- Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika empat kebutuhan itu udah terpenuhi, maka Aktualisasi Diri akan menjadi penyempurna sekaligus penutup dari kebutuhan manusia dalam hirarki Maslow. Aktualisasi disini ngejelasin bahwa kebutuhan manusia agar bisa mencapai apa yang pengen ia wujudkan.Â
Aktualisasi Diri juga bukanlah hal yang bisa diraih dengan gampang sebab akan memerlukan banyak tantangan baik dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar.Â
Jika kebutuhan ini dapat dipenuhi maka akan membawa dampak positif bagi dirinya, namun kalau tidak terwujud ya bisa berpotensi untuk menimbulkan kegelisahan.
Tinjauan teoritis udah dibahah, sekarang gimana sih caranya biar kita tuh tetep termotivasi dalam menjalankan keseharian kita?
- Perbaiki hubungan dan luangkan waktumu untuk mereka yang berarti bagimu
Dalam buku Principles mimin simpulken bahwa meaningful relationships didapat dari Kerjasama sosial yang membuat kita lebih Bahagia, lebih sehat dan lebih produktif. Kerjasama sosial juga menjadikan lingkungan kerja semakin efektif serta mampu mendefinisikan kita sebagai satu kesatuan atas nama Kemanusiaan.Â
Ini bukan berarti kita harus memberi kabar kepada mereka tiap hari akan tetapi lebih kepada rasa solidaritas sesibuk apapun kita, meluangkan waktu juga sekarang semakin tak terbatas ruang waktu kan?Â
Ada banyak platform yang mempermudah kita melakukan kontak video dengan mereka di daerah yang jauh dari kita kapanpun dimanapun.
- Jedi Council
Pada dasarnya ini mirip sama kayak Mastermind Group, tapi dengan bahasa dan konsep yang lebih ringan untuk dipahami. Jadi Jedi Council ini adalah membuat serta membicarakan agenda apa saja yang akan kau lakukan dalam kurun waktu tertentu dengan orang-orang yang memiliki nilai dan kepribadian yang sama denganmu atau orang yang berarti bagimu.
- Liburan, atau hentikan sejenak berekspektasi lebih terhadap dirimu.
Izinkan dirimu untuk mengisi ulang energi dan mentalmu setelah melakukan banyak hal yang menguras banyak perhatian atau bahkan membuatmu jenuh.Â
Bisa dengan liburan atau hentikanlah (sejenak) berekspektasi terlalu tinggi terhadap dirimu. Biasanya ini terjadi pada siapapun baik dari kalangan pelajar ataupun pekerja Ketika mereka terlalu ambisius akan mimpi mereka namun harus kecewa karna hasilnya berbeda  dari yang mereka kira.Â
Kekecewaan ini bisa memicu stress dan membuat hilangnya motivasi, oleh karna itu beri waktu untuk dirimu expect less from yourselft dan pergilah liburan Ketika sudah memiliki kesempatan untuk itu.
- Eksplorasi hal-hal baru yang belum pernah kau lakukan
Pernah nyadar ngga sih kalau terkadang kita merasa nggak termotivasi karna secara nggak sadar melakukan kegiatan itu-itu aja? Coba deh lakukan kegiatan apapun yang nggak terpikirkan sebelumnya olehmu, memasak misal, atau berkebun, atau belajar blockchain.Â
Sekecil apapun itu akan tetap berpotensi menumbuhkan ketertarikanmu lebih dalam lagi. Selain itu mencoba hal baru akan meningkatkan skill mu yang bermanfaat bukan hanya dalam karir tapi kehidupan personalmu.
Gimana? Ada yang mau nambahin tips apa lagi? Tulis di komentar yaa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H