Mohon tunggu...
Ilham Havaino Muhaemin
Ilham Havaino Muhaemin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Apresiator kesenian dibidang musik dan film. Saya memiliki ketertarikan terhadap bidang Ekonomi, Finansial dan Kesenian

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Konsep Pertukaran Setara Ditengah Banyaknya Pilihan yang Membuat Kita Stres

27 Januari 2025   01:55 Diperbarui: 27 Januari 2025   01:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Saya mengenal satu konsep dari anime yang berjudul Fullmetal Alchemist yaitu pertukaran setara, di anime itu pengenalan konsep pertukaran setara ditunjukan ketika dua bersaudara Ed dan Al mencoba untuk menghidupkan ibunya (transmutasi manusia) dan ketika mereka melakukan pertukaran setara, Ed kehilangan tangan dan kakinya dan Al kehilangan tubuhnya, hasil dari pertukaran setara itu tidak setara jadi mereka gagal untuk menghidupkan ibunya.

     Itu adalah singkatnya dari pertukaran setara yang ada di anime FMA, cuma saya memiliki cara pandang yang berbeda dengan pertukaran setara dan itu menjadi mindset yang saya gunakan akhir-akhir ini.

     Didalam sudut pandang saya, pertukaran setara itu jika kita diberikan 1 waktu dan kita diberikan begitu banyak kesempatan untuk memanfaatkan waktu itu. Gampangnya setiap pilihan yang kita ambil, ada keuntungan yang hilang karena tidak mengambil aktivitas lainnya. Jadi sebelum kita bertindak disuatu keadaan, kita memberikan 2 kesempatan atau pilihan dan setalah itu kita memikirkan untung dan rugi apakah setara dengan apa yang kita lakukan atau berikan?

     Kita ambil contoh, di malam sabtu kita punya jadwal untuk mengikuti webinar analisis ekonomi langsung dari pakar ekonominya, sedangkan disore harinya teman seperjuanganmu memberikan kabar bahwa mereka akan datang ke sebuah univ untuk belajar filsafat langsung dari mahasiswa yang bersangkutan. Sebuah pilihan yang sulit ya, dua-duanya memiliki keuntungan yang benar-benar akan mengembangkan kita dan kita harus memilih diantara dua itu mana yang setara dengan yang kita keluarkan.

     Jika kita memilih untuk mengikuti webinar kita akan kehilangan relasi dengan orang orang yang berkualitas dan kita juga akan kehilangan pembahasan dan ilmu yang mereka berikan, namun jika kita ikut dengan mereka ke univ itu kita akan kehilangan uang yang sudah kita keluarkan untuk mengikuti webinar dan diikuti dengan ilmu yang diberikan disana.

     Tentu saja pilihan itu balik lagi kepada diri kalian sendiri, mana yang setara menurut kalian. Kalau saya pribadi pasti meninggalkan webinar untuk pergi ke sebuah univ karena banyak keuntungan yang akan saya dapat, setara dengan kerugian yang saya terima, bukan setara lagi tapi lebih. Jadi inti dari pertukaran setara ini, kita dituntut untuk berpikir lebih mendalam disituasi tertentu.

     Satu contoh lagi agar lebih dapat memahami dasar logika terkait hal ini. Kita diberikan ayam oleh orang tua, dan disana kita memilih mau menyembelih ayam itu atau membeli satu ayam lagi untuk dikawinkan, pasti paham lah disini juga.

     Banyak hal yang saya rasakan ketika saya menjalani pertukaran setara ini, dimulai kita benar-benar memanfaatkan kesempatan dengan baik, kita tahu mana prioritas, lebih menghargai waktu dan masih banyak lagi. Dengan kita menerapkan konsep pertukaran setara ini, hidup kita bisa menjadi lebih teliti dalam memilih suatu hal, bahwa semua langkah yang kita ambil memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Namun, ketika kita dapat memahami konsep ini, kita bisa mengambil langkah yang jauh lebih menguntungkan untuk diri kita sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun