Mohon tunggu...
Ilham Hadinugraha
Ilham Hadinugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Pemula

Writter, Reader and More.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Bukan) Hujan Bulan Juni

2 Januari 2020   03:26 Diperbarui: 2 Januari 2020   21:52 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com/@anttipaakkonen

Pak Sapardi, ini bulan Januari, bukan Juni. Hujan tidak lagi tabah, maka telah ditunjukkan olehnya pada kita sebuah amarah. Tidakkah kita melihat rumah-rumah? Luapannya bukanlah hal yang lumrah, atau mungkin Januari membawa tuah? Entahlah ...

Bukankah tidak ada lagi yang dirahasiakannya? Rintik rindu kini berganti pilu. Atau sudah lama kau memendam itu?

Pak Sapardi, tahukah engkau, rahasia yang kau titipkan kepada pohon berbunga itu ... Hilang, ditebang oleh angan-angan serakah para Bahingan

Pak Sapardi ini bulan Januari, bukan Juni. Masihkah ia akan tetap bijak? Jika kita harus menderita karena polah manusia-manusia congkak

Mungkin ada benarnya, dengan dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu bertahun-tahun yang lalu, kini hujan datang dengan menggebu-gebu

Pak Sapardi ini bulan Januari, bukan Juni. Bahkan jika ia tetap arif, masalahnya akar pohon bunga telah sirna, lalu siapakah kini yang akan menyerap luka dan nestapa kita?

Pak Sapardi, 1989, dan kini, terima kasih telah mendidik kami untuk terus mengamati, ketika terlalu banyak dari hati manusia yang telah lama mati ...

//

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun