Mohon tunggu...
Ilham Gunawan
Ilham Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Student

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Mikroklimat pada Pertumbuhan Tanaman Jagung

3 Agustus 2023   12:03 Diperbarui: 3 Agustus 2023   12:04 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagung yang siap untk dipanen (pic/pixabay).

Iklim  mikro  merupakan  iklim  dilapisan  udara  dekat  permukaan  bumi  dengan  ketinggian    2  meter, di mana  pada  daerah  ini gerak  udara  lebih  kecil  karena  permukaan  bumi  kasar  dan perbedaan  suhu  yang besar. Keadaan tanaman dapat mengakibatkan perlawanan iklim yang besar dalam ruang yang sempit. Iklim mikro meliputi suhu, kelembaban dan cahaya. Iklim juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Dalam budidaya tanaman jagung, iklim sangat berpengaruh dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman penghasil karbohidrat ini. Faktor-faktor iklim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan bagi tanaman jagung antara lain adalah radiasi matahari, suhu dan curah hujan. 

Sementara itu, pertumbuhan dan hasil tanaman dapat ditentukan oleh tiga faktor utama, ketiga faktor tersebut adalah tanah, iklim/cuaca dan tanaman. Untuk mencapai hasil yang optimum, maka ketiga faktor tersebut harus dalam keadaan seimbang.

Pertumbuhan suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya matahari, temperatur, kelembaban serta kondisi tanah (Tjasyono, 2004). Secara umum komponen pertumbuhan tanaman jagung yang berpengaruh nyata terhadap perlakuan perbedaan sistem tanam dan populasi tanaman yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. 

Selain dua faktor di atas, Faktor lainnya yang memengaruhi syarat tumbuh tanaman adalah Sistem  pertanaman. Sistem pertanaman akan  menciptakan  kondisi  lingkungan  yang  khas yang  merupakan  interaksi  antar  satu  individu  tanaman  dengan  individu tanaman  lain  maupun  interaksi tanaman   dengan   lingkungannya.   Kondisi   lingkungan   yang   khas   ini   yang   akan   berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Pengaruh Mikroklimat terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Salah satu penyebab produksi jagung tidak stabil di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global. Perubahan iklim yang mempengaruhi lamanya musim hujan dan kemarau disebabkan oleh perubahan pola curah hujan.

Perubahan iklim yang terjadi dapat berpengaruh pada produktivitas tanaman jagung. Salah satu upaya adaptasi yang paling jitu dalam menghadapi dampak perubahan iklim seperti kondisi iklim yang tidak menentu dan pergeseran musim adalah melakukan penetapan pola tanam dan kalender tanam dengan mempertimbangkan kondisi iklim. Selain itu dampak yang diakibatkan oleh perubahan iklim adalah kenaikan dan penurunan suhu, ketidakstabilan hujan yang turun, dan kejadian pasang surut air laut yang tidak menentu. Perubahan-perubahan tersebut berpengaruh pada kualitas dan kuantitas hasil komoditas jagung yang ditanam oleh petani.

Faktor suhu dapat memengaruhi proses pertumbuhan tanaman apabila suhu yang dihasilkan tinggi dan dapat mengakibatkan penurunan ketersediaan air pada tanaman dan di dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan air pada proses pertumbuhan jagung. Dampak pemanasan global yang diakibatkan oleh kelebihan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer yang diikuti dengan peningkatan suhu di udara dapat berpengaruh pada produktivitas komoditas pertanian.

Upaya untuk meminimalisir dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif dari keberadaan mikroklimat tersebut

Untuk meminimalisir dampak negatif dari faktor suhu yang dapat memengaruhi proses pertumbuhan tanaman adalah dengan penerapan pola tanam yang sesuai. Penetapan pola tanam sangat bergantung pada varietas yang akan ditanam, teknik budidaya yang disesuaikan dengan ekosistem, dan saat tanam yang cocok dengan tipe agroklimat lahan.

Jika Kondisi lahan budi daya pada lahan kering dengan musim hujan yang pendek dapat diterapkan pola tanam melalui teknik penanaman jagung dengan sistem tanaman sisipan, yaitu menyisipkan tanaman baru sebelum tanaman lama dipanen agar bisa mempersingkat masa tanam pada musim hujan sehingga dalam musim hujan petani dapat memanen sebanyak tiga kali dan kebutuhan air tanaman jagung masih dapat terpenuhi. 

Jika dampak negatif yang muncul adalah terlalu banyak curah hujan, maka pengaturan sistem irigasi perlu dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang terjadi. Pengaturan sistem irigasi yang dapat dilakukan ialah pada saat musim hujan masih berlangsung petani yang memiliki lahan tadah hujan maupun lahan beririgasi menampung air di lubang yang sudah dibuat untuk mengurangi risiko kekurangan air pada saat musim kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun