NUJUH BULAN
Indonesia adalah negara yang kayak akan adat dan istiadat, di sini saya sebagai penulis akan menuliskan adat NUJUH BULAN. Adat ini berasal dari suku sunda, tepatnya dari kampung Tarisi, desa Bagoang, kecamatan Jasinga, kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Nujuh bulan adalah syukuran atas ibu hamil yang kandungannya berusia kurang lebih 7 bulan. Prosesi nujuh bulan sendiri sangatlah unik, karena syarat utama nujuh bulan harus ada rujak tumbuk yang isinya beraneka buah-buahan segar. Hal yang membuat nujuh bulan sangat spesial adalah, jika rujak tumbuk sudah di kemas ke wadah atau plastik kecil, rujaknya itu di jual oleh ibu si jabang bayi di wadah yang orang sunda sebut (Nyiru). Harga rujak tersebut seikhlasnya para pembeli. Berapapun uang hasil dagang tersebut nantinya digunakan untuk menyawer ibu si jabang bayi. Prosesi nyawer ibu si jabang bayi tak kalah seru, karena si ibu harus di mandikan juga oleh dukun beranak atau orang sunda meneybutnya dengan sebutan (paraji).
Mitos dari adat NUJUH BULAN hampir mirip dengan ngidam, jika tidak dilakukansi bayi Ketika lahir akan terus meludah atau (ileran)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H