Mohon tunggu...
ilham fauzi
ilham fauzi Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah dasar

Guru sekolah dasar, berpengalaman di dunia pendidikan dari tahun 2009.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Strategi Tanya Saya

25 September 2024   08:17 Diperbarui: 25 September 2024   08:21 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kelas aktif menjadi tantangan tersendiri untuk guru. Banyak guru yang menginginkan kelas nya katif dengan murid-murid yang antusias bertanya dan memberi tanggapan saat berdiskusi. Namun berbeda dengan penulis. Penulis melihat keaktifan yang baik saat semua siswa menikmati sesi belajar dengan tingkat partisipasi seluruh siswa yang tinggi. Mungkin ada guru yang senang ketika dikelas itu ada satu atau beberapa siswa pintar yang menjawab dan memberikan tanggapan saat diskusi. Guru jarang memberi kesempatan kepada siswa lain yang memang tidak bias memberi tanggapan ataupun sekedar menjawab pertanyaan guru hasilnya hanya beberapa siswa yang paham dan ikut menikmati diskusi dikelas. 

Ketidak fokusan siswa mungkin menjadi salah satu penyebab ketidak ikuta partisipasi dalam kegiatan belajar. Dampak ketidak fokusan siswa dilihat dari siswa memahami pertanyaan yang diajukan guru saat sesi berdiskusi. Bentuk pertanyaan yang diajukan guru merupakan salah satu sarana untuk mengetahui pemahaman yang diperoleh siswa, sehingga guru dapat menentukan strategi yang berkelanjutan dikelas.

Siswa pasif atau siswa yang tidak mau bertanya, tidak memberi tanggapan ataupun siswa yang mengikuti jalannya diskusi tapi tanpa memeberikan reaksi sangat perlu diwaspadai karena kemungkinan terbesarnya ketika siswa pasif ia hanya mememahami secara singkat tidak memahami secara utuh sehingga tidak menumbuhkan keyakinannya. Menunmbuhkan keyakinan dalam beragama merupakan salah satu tujuan pembelajaran  agama disekolah cikal, sehingga siswa yakin yang dilakukan dalam agama itu benar bukan hanya dogma atau perintah semata.

Siswa aktif akan menjadi masalah ketika keaktifannya dinikmati sendiri. Siswa aktif bertanya, menjawab pertanyaan dan menjadi lawan diskusi yang menarik dengan gurunya menjadi hal positive ketika dapat menularkan kebiasaan baik itu kepada temannya. Siswa aktif pada umumnya akan terlarut dalam diskusi dengan tema diskusi dikuasi  mereka dan berujung pada keasyikan diskusi pada akhirnya melupakan orang lain disekitarnya. 

Tantangan, tujuan belajar yang ingin dicapai

Melihat fenomena siswa aktif dan siswa apasif dikelas, setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan

  • Siswa pasif yang tidak mengerti materi sehingga mereka tidak dapat mengikuti diskusi dikelas
  • Siswa aktif yang belum dapat mengajak siswa lain ikut aktif
  • Siswa tidak fokus saat belajar

Aksi serangkaian tindakan yang dilakukan

Menyikapi keaktifan beberapa siswa, guru membuat strategi agar siswa pasif menjadi aktif dengan memaksa mereka menjawab pertanyaan guru. Guru memberikan instruksi agar siswa yang ditunjuk saat berdiskusi menjawab pertanyaan dan jika tidak bisa menjawab siswa dapat menanyakan ke temannya. Saat berdiskusi tentang kasus fiqih atau sejarah islam, guru memberikan pertanyaan dan siswa diberikan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan. Hasilnya kurang memuaskan karena siswa yang pasif tetap menjadi pasif karena siswa aktif kurang memberi dorongan saat siswa pasif tidak dapat menjawab pertanyaan. Guru mencoba hal ini selama 1 bulan hasilnya masih kurang memuaskan.

Dibulan selanjutnya pada tahun ajaran baru, guru mengevaluasi strategi belajar ini dan mencobba dengan cara lain yaitu mendiskusikan masalah kelas. Guru melontarkan pertanyaan di kelas  ke siswa aktif “penulis mengevaluasi kegiatan belajar kita dikelas, kenapa ya kalau aku bertanya yang menjawab itu-itu saja ataupun ketika aku meminta tanggapan?”, lalu guru mendengarkan tanggapannya. Tanggapan siswa sangat beragam ada yang bilang “yauda pak, kasih kesempatan aja yang jarang jawab”, “bapak tanyain aja yang lain pak biar dia aktif”, “kita harus peduli sama mereka pak, biar mereka bisa jawab”. Lalu, penulis mulai bertanya kepada siswa pasif “menurut kamu seperti apa, agar yang menjawab pertanyaan dari aku tidak itu-itu saja orangnya?”.  Beberapa siswa pasif menjawab hal yang hampir sama seperti “mungkin pak ilham bisa Tanya langsung”  atau “ditunjuk aja pak orangnya biar dia jawab”. Menurut penulis jawaban beberapa  siswa pasif dan aktif ini sangat menarik dan penulis dapat menarik kesimpulan yaitu memberikan kesempatan menjawab atau memberi tanggapan. Memang terkadang siswa aktifpun memberi tanggapan yang tidak sesuai tema pembelajaran, tapi disinilah fungsi mensortir pemahaman siswa agar sesuai tujuan materi pembelajaran. 

Dari diskusi tentang evaluasi belajar, kami membuat kesepakatan bersama dikelas. Fungsi kesepakatan ini untuk saling mengingatkan dan mengikat hasil evaluasi pembelajaran yang sudah disepakati. Isi dari kespekatan merupakan hasil diskusi dikelas dengan point besarnya ialah memberikan kesempatan siswa pasif untuk bertanya ataupun memberikan tanggapan, jika tidak bisa menjawab maka boleh bertanya kepada temannya untuk membantu menjawab. 

Alur aplikasi strategi ini adalah

  • Guru bertanya
  • Guru memberikan waktu berpikir
  • Guru menanyakan kepada siswa, diutamakan siswa pasif
  • Jika siswa tidak bisa menjawab, maka siswa ini harus bertanya kepada temannya sampai menemukan jawaban
  • Guru bertanya kepada siswa yang ditanya diawal

Karena moment saling bertanya inilah yang membuat ide nama strategi ini “Tanya penulis!”

Kekuatan pertanyaan guru sangat penting dalam strategi ini sehingga memicu anak menjawab sesuai dengan topik materi. Di beberapa sesi penulis menanyakan ulang “kamu paham pertanyaan akau? Aku ulang pertanyaannya ya!” sehingga meminimalisir siswa tidak mengerti pertanyaan yang ditanyakan. Jenis pertanyaan yang ditanyakan menggunakan kata kenapa, menurut mu, bagaimana jika, bentuk pertanyaan dengan jawaban terbuka sehingga akan ada banyak versi jawaban siswa. Kembali lagi bagaimana keahlian guru mensortir jawaban siswa.

Perubahan/pelajaran kondisi akhir yang mengalami perubahan

Dari 1 bulan kegiatan ini diterapkan pada kelas 1, 2, 3, dan 5  penulis melihat adanya perubahan kepada siswa pasif dan juga siswa aktif. Hampir disemua terlihat perubahan pada siswa pasif yang mau bertanya dengan siswa aktif. Siswa aktifpun tidak segan-segan menerima pertanyaan. Ada hal unik yang dilakukan siswa aktif untuk memilih siswa aktif bertanya karena saat siswa pasif ini bertanya siswa aktif berebut ingin ditanya seperti “yang mau bantu aku jawab yang duduknya rapi dan senyum manis!” setelah itu siswa pasif memilih siswa aktif untuk membantu jawab. Antusias siswa aktif tetap terjaga untuk menjawab pertanyaan dan siswa pasifpun tak segan bertanya kepada siswa aktif.

Strategi ini memiliki dampak sangat positive terhadap siswa pasif. Siswa pasif terlatih untuk bertanya, baik dia menanyakan ulang atau membuat pertanyaan dengan bahasanya sendiri sehingga siswa pasif ini tidak malu untuk bertanya ketika tidak paham.  Mengetahui kepemahaman siswa memahami topic materi pelajaran baik siswa aktif maupun siswa pasif dari jawaban mereka sehingga guru dapat menentukan strategi berkelanjutan dikelas tersebut. 

Penulis melihat startegi ini memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan dari strategi ini ialah ketika tidak ada yang antusias untuk menjawab ataupun pertanyaan sebenarnya tidak dimengerti oleh seluruh siswa sehingga tak ada yang bisa menjawab.  Pengkondisian kelas  juga sangat penting karena kelas yang bising membuat siswa lain tidak fokus, untuk itu diperlukan pertanyaan yang membuat siswa penasaran menjawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun