Mohon tunggu...
Ilham Fauzan Danabrata
Ilham Fauzan Danabrata Mohon Tunggu... Mahasiswa - heker

AUTO-pilot

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi Wisnu Bagas Pradana

8 Desember 2023   16:56 Diperbarui: 8 Desember 2023   16:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Akrab di panggil bagas, Wisnu Bagas Pradana merupakan teman sekelas kelas saya di bangku SMP dari kelas 7 hingga kelas 9 di SMP Negri 1 Tanjungsari. ia dikenal sebagai murid yang memiliki hobby bermain game online dan juga hal-hal mengenai komupter, Sehabis jam sekolah selesai, terkadang saya menemani Bagas bermain game online hingga larut malam. ia lahir pada 14 Februari 2002 di Kota Tanggerang, Keluarganya yang merupakan keluarga perantau membuatnya pindah dari Kota Tanggerang ke Kota Banten untuk melanjutkan TK-nya, Setelah itu, ia berpindah lagi Ke Kota Sumedang untuk melanjutkan pendidikannya di SD hingga SMP. Selanjutnya, ia melanjutkan ke SMK selama satu tahun di Kota Sukabumi, dan kemudian dilanjutkan di Kota Banten hingga lulus.

            Setelah ia melanjutkan SMKnya di Serang, Banten. Saya sudah jaranag berkomunikasi lagi dengan Bagas. Setelah lulus SMA saya melihat dari salah satu postingan Instagram bagas, yang dimana ia sedang pelatihan Bahasa Jepang. Pada saat itu saya belum menyadari bahwa teman saya Bagas berhasil terpilih untuk mengikuti program magang di perusahaan Jepang di Indonesia, yang dimana perusahaan ini merupakan perusahaan swasta yang memberi kesempatan kepada anak muda Indonesia untuk belajar dan bekerja di Jepang. Ia sempat mencoba mendaftar di Perusahaan Negeri yang menyediakan program maging ke Jepang tetapi terhalang oleh mata minus yang membuat ia tidak lolos.

            Disinilah perjalanan Bagas dimulai. Saat gencarnya wabah  COVID-19 ia Bersama mainan mesin dirumahnya dikagetkan dengan berita tentang tes ujian masuk perguruan tinggi negeri yang dilaksanakan oleh Kemendikbud. Ia tidak mendapatkan kabar dari kawan sekelasnya ataupun dari pihak-pihak sekolah. dengan terpaksa Ia tidak mengikuti tes ujian mesuk perguruan negeri dan mencoba untuk mendaftar ke Universitas Terbuka. Ia mendaftarkan dirinya dengan tujuan untuk jurusan informatika sesuiai dengan passionya. Sayangnya jurusan tersebut tidak ada di Universitas Terbuka yang ia coba mendafa tidak ada jurusan . Dan akhirnya ia pun pasrah dengan keadaan yang terjadi. Ia terus mempelajari mesin-mesin buatannya di garasi rumahnya.

            Seiring berjalannya waktu ia mendapatkan panggilan seleksi dari suatu Perusahaan yang telah ia telah ikuti sejak di bangku SMK. Ia terseleksi pertama kali untuk melakukan tes seleksi untuk melakukan Program Magang ke Jepang, yang disediakan oleh PT Minori. Saat melakukan tes yang pertamanya Bagas gagal lolos untuk menjadi 6 dari 20 kandidat yang akan melakukan Program Magana Ke Jepang. Ia pun tidak menyerah dan mencoba lagi, Sayangnya percobaan yang kedua dan ketiga kalinya ia gagal lagi. Tetapi ia tidak putus asa dan berlatih dan berpegang teguh pada tujuannya. Hingga akhirnya tes ujian yang ke-empat kalinya Bagas dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti program magang yang selama ini dia impikan. Seperti pepatah mengatakan Kerja Keras Tidak Akan Menghianati Hasil. Bagas termasuk salah satu dari 6 kandidat yang terpilih dari 20 peseta yang lainnya.

            Ia pun mulai mengikuti pelatihan di Indonesia selama 7 bulan, tetapi dikarena ia merupakan lulusan dari SMK jurusan TKJ yang dimana sudah memiliki basic-basic permesinan, Ia hanya mengikuti pelatihan selama 6 bulan lamanya. Sebelum akhirnya melakukan perjalanan menuju Negeri Jepang, ia melakukan 2 tes terlebih dahulu, yang pertama yaitu tes pengetahuan dasar dan kesehatan fisik. Dilanjut tes ke dua. Yaitu melakukan tes interview. Ia pun lolos dalam tes ini dan langsung menandatangani kontrak dan bersiap untuk terbang ke Jepang. Bagas beranngkat menuju jepang pada Februari 2023.

            Sesampainya di Jepang, Bagas langsung melakukan medical check up untuk yang kedua kalinya dan mengikuti pelatihan selama 5 bulan mengikuti pelatihan untuk belajar Bahasa Jepang dan mengenali kultur-kultur disana. Sesampainya  Meskipun Bagas harus mempelajari lagi Bahasa Jepang saat sampai di sana ia tidak merasa itu adalah hal yang berat baginya, Ia mengatakan bahwa tidak ada kesulitan yang begitu besar saat mempelajari Bahasa Jepang, karena ia telah mempelajari Bahasa jepang saat masih mengikuti pelatihan di Indonesia, Ia juga mengalami sedikit Calture Shock saat pertama kali mendarat di Bandara, saat ia hendak berbelanja di Super Market di jepang, ia terkejut dengan Bahasa gaul seperti, lo dan gue di Indonesia yang dikatan oleh penjaga toko. Ia juga mengatakan bahwa makanan yang ia makan di Jepang terasa seperti Nano-nano, rasanya tidak jelas dan kurang untuk lidah orang Indonesia. Jadi ia mengakalinya dengan berbelanja bulanan dan memilih untuk memasak di apartemennya saja.

            Setelahnya ia jemput oleh perusahaan tempat Bagas bekerja. Prusahaan itu aialah Perusahaan Mitsubishi Grup dengan program Transfer Technologi CNC Maching yang berlokasi di Kanagawa, Jepang. Ia bekerja sebagai pembuat part untuk mesin kapal laut.. Sesampainya di tempat kerja ia menandatangani kontrak selama 3 tahun untuk bekerja di perusahan Mitshubishi Grup Jepang. Pada hari pertama ia bekerja ia tidak langsung memulai bekerja pada umumnya. Ia hanya menyaksikan orang lain yang bekerja, dan setiap calon yang terpilih diberi pembimbing satu per satu untuk memberikan arahan bagaimana cara berkerjanya. Setalah seminggu dijelaskan bagaimana cara bekerjanya ia memulai bekerja seperti biasanya, dari hari senin hingga jumat.

            Sekian begitu lama bekerja di jepang, Bagas katakan senioritas di perusahaannya bekerja itu tidak ada, seperti yang kita ketahui bahwa senioritas di Negara jepang itu masih ada dan cukup mengerikan, tetapi ditempat bagas bekerja ini ia katakan tidak ada sama sekali, dikarenakan mungkin ini merupakan perusahaan yang yang besar, dimana jika ada yang melakukan senioritas dilaporkan akan mendapatkan sangsi yang berat dan kemungkinan terburuknya di pecat.

            Saat bulan suci Ramadhan tiba ia melakukan Ibadah Puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri untuk pertama kalinya di Jepang, Ia melakukan shalat EID di Pusat KBRI Jepang yang terletak di Tokyo. Hingga saat ini Bagas belum merencanakan untuk pulang ke Indonesia. Ia masih ingin meng eksplorasi jepang lebih lama, Ia katakana bisa saja mengajukan cuti jika ingin pulang ke Indonesia selama 2 minggu, tetapi ia takut mengalami kendala di bandara saat ingin pergi lagi ke Jepangnya. Bagas katakana berkerja di Jepang itu se-enjoy itu. Senin hingga jumat itu bekerja dan sabtu dan minggu itu ibaratkan menjadi turis. Ia telah bekerja selama 8 bulan saat ini, semenjak februari 2023 lalu,  

            Dalam hidup ini kita telah ditentukan takdir dan jalannya masing masing, seperti cerita Bagas di atas kita bisa mempelajari bahwasanya tidak ada yang mustahil di dunia ini, jika kita tekun dan terus berusaha  untuk mengejar mimpi yang kita mimpikan. Sesungguhnya pengorbanan dan keringat itulah yang akan membawa kita menuju kesuksesan.

            Sekian yang dapat saya ceritakan di Biografi singkat mengnai biografi ini, dan saya ucapkan terima kasih untuk teman sekelas SMP saya Wisnu Bagas Pradana yang telah bersedia menjadi narasumber didalam Biografi yang saya tulis ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun